- iklan atas berita -
SEMARANG, metrotimes.news – Ratusan produk UMKM Pesantren ikut meramaikan stand bazar Jalan Sehat Hari Santri Nasional PWNU Jawa Tengah 2024 di depan panggung utama, lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (27/10/2024).
Pantauan di lapangan, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghaffar Rozin beserta jajaran tampak meninjau stand-stand bazar tersebut.
Dari ujung timur, Pesantren Tarbiyatul Khoirot Semarang, Pesantren Darul Amanah Semarang, PP. Alwasilah Juwana Pati, PP. Al Raudhih Al-Thohirriyah Margoyoso Pati, PP. Almubarok Mranggen Demak, PP. Darul Falah Besongo Semarang, RMI PWNU Jawa Tengah dan PT. Menara Kudus Indonesia, PP. Ar Rohman Juwana Pati, PP. Al Uswah, PP. Az Zahra Pati, PP. Putri Al-Hidayat Juwana Pati, PP. Thoriqoh Mu’tabaroh, dan PP. Roudlotus Saidiyah Kalialang Semarang.
Kegiaan itu terlaksana sebagai bagian rangkaian dalam rangka memperingati Puncak Resepsi Hari Santri Nasional yang digelar PWNU Jawa Tengah. Pesantren-pesantren di Jawa Tengah tersebut mengadakan bazar yang dibuka secara resmi hari ini. Bazar ini untuk menyemarakkan dari kegiatan Jalan Sehat Santri Nahdlatul Ulama (NU) yang diikuti oleh ribuan santri dan masyarakat umum.
Bazar yang berlangsung di Lapangan Pancasila Simpanglima tersebut menampilkan berbagai produk unggulan yaitu kitab, kopi, baju muslim, makanan, gamis, parfum, madu, camilan, roti, telur asin, pempek, gethuk singkong, hingga skin care.
Kegiatan Jalan Sehat Santri NU Jawa Tengah diikuti oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shodaqoh, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghaffar Rozin, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, dan ribuan santri.
Para peserta sangat antusias, dengan banyaknya warga yang turut serta menjadikan acara ini sebagai momen silaturahmi dan promosi pesantren.
Pihak panitia berharap, melalui kegiatan ini, semangat Hari Santri Nasional dapat semakin dirasakan, sekaligus memberikan wadah bagi santri untuk menampilkan kreativitas mereka kepada masyarakat.
“Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran santri dalam pembangunan sosial dan budaya di Indonesia,” kata Panitia Ahmad Zaki disela acara berlangsung
Selain bazar, rangkaian jalan sehat juga diramaikan dengan penampilan dari kasidah Qasima, grup band Soulgroove dan spesial master of ceremony (MC) Sela Good.
PWNU Jawa Tengah juga memberikan doorprize jalan sehat dengan hadiah utama satu unit mobil Toyota Calya. Selain itu, dua tiket umrah, tiga unit sepeda motor beat, lima unit sepeda listrik, lima unit kulkas, lima unit televisi, lima unit sepeda, 10 unit dispenser, 10 unit kipas angin, 10 unit kompor gas, 50 sarung al-Juwani, puluhan tumbler minum, dan lainnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tarbiyatul Khoirot, Kiai Imam Syafi’i mengatakan, santri juga perlu pengalaman lain yang dapat menunjang keterampilan hidup saat hidup bermasyarakat kelak. “Jadi berniaga ini juga bagian dari keterampilan yang diperlukan santri,” ujarnya.
Berdagang, kata dia, juga butuh kesenian dan kesabaran serta ketelatenan. Juga meneladani Rasulullah yang berjualan dengan baik dan jujur. “Aturan jual beli juga diajarkan dalam agama Islam, ada dalam cabang ilmu fiqh,” paparnya.
Dirinya juga menjelaskan sedikit waktu santri untuk belajar agama dan kuliah. Pesantren yang dia teruskan dari sang ayah, KH Nurhadi Rasyid pada umumnya berlatar belakang mahasiswa Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) karena memang lokasinya sangat dekat dengan kampus tersebut.
“Awalnya memang saya buat aturan harus menghafal Al Qur’an, tapi banyak yang tidak kuat,” ungkapnya.
Dirinya menyadari kurikulum pesantren dan beban SKS yang ada di perguruan tinggi menjadi salah satu kendala santri untuk mengatur waktu. “Jadi sekarang kita buat kamar terpisah bagi santri mahasiswa yang menghafal Al Qur’an,” tutupnya. (af).
