- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Hotel Neo Gubeng Surabaya merupakan hotel yang masuk dalam Aston Grup, yang terkenal dengan kualitas terbaik. Hotel Neo yang terletak di Jl. Jawa, No. 17-19 Surabaya ini sangat disayangkan, ada sisi yang berbeda terhadap pelayanan akan fasilitas terhadap pelanggan.

Galuh (35) warga Bojonegoro yang tinggal di Singapura, mengatakan saya berencana ingin mengajak orangtua dan keluarganya berlibur dan menentukan pilihannya untuk menginap di Hotel Neo Gubeng.

Galuh mengatakan, ia mengajak kedua orang tuanya dan anak-anaknya ke Surabaya dan rencananya berlibur kerumah mertua di Malang pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2019, ia memesan 2 kamar dengan nomor kamar 305 diisi orang tuanya, sedangkan ia dengan suaminya di nomor kamar 519.

“Karena orang tua saya jatuh di kamar mandi, maka dengan terpaksa perjalanan berlibur kami batalkan. Dan mengantar kedua orang tua untuk beristirahat di rumah (Bojonegoro-red). Sementara, kami masih disini karena masih lelah perjalanan kemarin dari Bojonegoro ke Surabaya,” ungkapnya pada awak media Selasa, (11/6/2019).

ads

Galuh menambahkan, orang tuanya jatuh di kamar mandi karena memang lantainya licin. Ia mengira hotelnya disediakan handuk dan keset. Lanjutnya, ia langsung menanyakan pada Resepsionis Hotel untuk minta handuk. Tapi nasi sudah menjadi bubur, orang tuanya sudah terlanjur kepeleset di kamar mandi inapnya.

“Ketika cek out, saya konfirmasi ke Resepsionis Hotel, mbak dan mas, kok hotelnya tidak ada handuk dan keset. Ini kan hotel bintang 3 dengan kualitas terbaik,” tanya Galuh.

Lalu, Resepsionis Hotel menjawab, “kenapa Ibu tidak minta ke kami. Salah Ibu, kenapa tidak menghubungi kami,” jawabnya.

Masih dengan Galuh, dari awal sudah komplain tentang pemesanan. Ia memesan Hotel pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2019 bersama dengan tiket pesawat. Pesan Single Bed, tapi ketika mengonfirmasi ulang pada hari Senin tanggal 10 Juni 2019, kata Pihak Hotel, tidak ada, full adanya twin bed. Dari sini Galuh sudah kecewa dengan komitmen hotel yang plin plan.

“Ditambah dengan fasilitas yang katanya bintang 3, tapi kenyataannya nol besar. Disini saya kecewa sekali, saya traveling ke seluruh dunia, baru kali ini menemukan hotel yang menurut saya, perlu diperbaiki manajemennya. Kasihan pelanggan sebelumnya, mungkin terjadi hal yang sama, tapi mungkin tidak ada responsifnya sama sekali,” bebernya.

Kesimpulannya, ini merupakan pembohongan publik. Dimana hotel berlabel bintang 3, namun pelayanan yang didapat, konsumen tidak memenuhi kualifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen hotel, dari fasilitas, pelayanan dan etika suatu hotel. (ari) – Hotel Neo Gubeng Surabaya merupakan hotel bintang 3 masuk dalam Aston Grup, terkenal dengan kualitas terbaik. Hotel yang terletak di Jl. Jawa, No. 17-19, Kel. Gubeng, Kec. Gubeng Kota Surabaya ini sangat disayangkan, ada sisi yang berbeda terhadap pelayanan akan fasilitas terhadap pelanggan.

Hal ini dilaporkan oleh seorang wanita muda bernama Galuh (35) warga Bojonegoro yang tinggal di Singapura, yang rencananya ingin mengajak keluarganya berlibur dan menentukan pilihannya untuk menginap di Hotel Neo Gubeng.

Galuh mengatakan, ia mengajak kedua orang tuanya dan anak-anaknya ke Surabaya dan rencananya berlibur kerumah mertua di Malang pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2019, ia memesan 2 kamar dengan nomor kamar 305 diisi orang tuanya, sedangkan ia dengan suaminya di nomor kamar 519.

“Karena orang tua saya jatuh di kamar mandi, maka dengan terpaksa perjalanan berlibur kami batalkan. Dan mengantar kedua orang tua untuk beristirahat di rumah (Bojonegoro-red). Sementara, kami masih disini karena masih lelah perjalanan kemarin dari Bojonegoro ke Surabaya,” ungkapnya.

Galuh menambahkan, orang tuanya jatuh di kamar mandi karena memang lantainya licin. Ia mengira hotelnya disediakan handuk dan keset. Lanjutnya, ia langsung menanyakan pada Resepsionis Hotel untuk minta handuk. Tapi nasi sudah menjadi bubur, orang tuanya sudah terlanjur kepeleset di kamar mandi inapnya.

“Ketika cek out, saya konfirmasi ke Resepsionis Hotel, mbak dan mas, kok hotelnya tidak ada handuk dan keset. Ini kan hotel bintang 3 dengan kualitas terbaik,” tanya Galuh.

Lalu, Resepsionis Hotel menjawab, “kenapa Ibu tidak minta ke kami. Salah Ibu, kenapa tidak menghubungi kami,” jawabnya.

Masih dengan Galuh, dari awal sudah komplain tentang pemesanan. Ia memesan Hotel pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2019 bersama dengan tiket pesawat. Pesan Single Bed, tapi ketika mengonfirmasi ulang pada hari Senin tanggal 10 Juni 2019, kata Pihak Hotel, tidak ada, full adanya twin bed. Dari sini Galuh sudah kecewa dengan komitmen hotel yang plin plan.

“Ditambah dengan fasilitas yang katanya bintang 3, tapi kenyataannya nol besar. Disini saya kecewa sekali, saya traveling ke seluruh dunia, baru kali ini menemukan hotel yang menurut saya, perlu diperbaiki manajemennya. Kasihan pelanggan sebelumnya, mungkin terjadi hal yang sama, tapi mungkin tidak ada responsifnya sama sekali,” bebernya.

Kesimpulannya, ini merupakan pembohongan publik. Dimana hotel berlabel bintang 3, namun pelayanan yang didapat, konsumen tidak memenuhi kualifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen hotel, dari fasilitas, pelayanan dan etika suatu hotel. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!