Aksi Teatrikal dan Larung Sesaji Warnai Penolakan Masuknya Penceramah Yang Provokatif di Kendal

0
974
Aliansi Masyarakat Kendal gelar aksi penolakan masuknya penceramah yang provokatif di Kendal, selasa (24/11)
- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Puluhan pemuda dari Aliansi Masyarakat Kendal melakukan aksi penolakan masuknya penceramah yang dianggap provokatif di Kabupaten Kendal.

Aksi penolakan tersebut, digelar di Alon-alon Kendal, selasa (24/11/2020) dengan membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan, “Menolak Rizik Sihab Masuk di Kabupaten Kendal”, “Rizik Sihab Bukan Cerminan Rosulullah”, “Ulama/Habib itu Menyejukkan, Tidak Provokatif”.

Unjuk rasa juga diwarnai dengan aksi teatrikal. Seorang berpenampilan ulama dengan digantungkan tulisan RS hendak datang berjalan kaki, namun setelah ada warga yang melihat langsung melakukan pengusiran.

Pengusiran yang diwarnai dengan aksi dorong mendorong menyebabkan seorang yang berpenampilan ulama tersebut, sempat terjatuh dan akhirnya kabur melarikan diri.

ads

Dalam orasinya, Kordinator aksi Nanang Setiyono mengatakan, warga Kendal tidak membutuhkan sosok penceramah yang provokatif, tapi membutuhkan sosok penceramah yang bijaksana dan santun.

Ia menegaskan, Aliansi Masyarakat Kendal mengecam dan menolak segala kerusuhan dan kegiatan-kegiatan, dakwah atau ucapan yang provokatif yang menimbulkan perpecahan dan memperkeruh persatuan bangsa

“Kami berharap anak bangsa selalu menghormati dan menghargai segala perbedaan baik suku, agama dan ras dalam sebuah kebhinnekaan serta sedikitpun tidak ada ruang tumbuh dan berkembangnya sikap intoleran di Negeri ini,” ujarnya.

Aliansi Masyarakat Kendal dalam aksi tersebut menyampaikan pernyataan sikap menolak segala bentuk profokasi yang dapat memecah belah umat. Kendal hanya mau dibimbing oleh ulama yang santun, bijaksana dan menyejukkan umat. Menolak kehadiran penceramah yang arogan, provokatif dan dapat memecah belah umat.

Selain itu, Aliansi Masyarakat Kendal juga mengaku akan menjaga NKRI demi persatuan dan kesatuan bangsa. Mendukung TNI-POLRI yang bersikap tegas dalam menangani kelompok intoleran dan anarkis.

“Kami masyarakat Kendal mendukung penuh langkah pemerintah dalam penanganan covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi. Kami juga menghimbau agar seluruh bangsa Indonesia selalu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker,” ucapnya.

Sementara itu, pihak kepolisian yang berjaga di lokasi unjuk rasa meminta kepada para pendemo untuk segera membubarkan diri setelah menyampaikan pernyataan sikapnya.

Hal ini dilakukan mengingat pandemi covid-19 di Kabupaten Kendal yang masih tinggi.

Aksi tersebut pun segera diakhiri oleh para pendemo dengan melakukan ritual larung sesaji di Sungai Kendal tak jauh dari lokasi aksi.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!