Untuk mengatasi kelangkaan sembako menjelang puasa dan hari raya, anggota Koramil 15/Dukun melakukan pengecekan stok sembako di beberapa toko dan pasar tradisional terutama minyak goreng yang akhir-akhir ini langka di pasaran, Senin (7/03).
Komandan Koramil 15/Dukun Kapten Kav Winarto menjelaskan operasi pasar dilakukan untuk mengatasi tingginya harga dan kelangkaan stok minyak goreng di pasaran khususnya di wilayah Kecamatan Dukun. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan agar masyarakat bisa membeli minyak goreng, dengan harga terjangkau.
“Harga minyak goreng sudah ditetapkan oleh pemerintah tetapi realita di lapangan barangnya langka artinya sulit didapatkan masyarakat. Hal ini menjadi masalah, sehingga kami melakukan pengecekan di pasar untuk mengetahui kondisi nyata dan memastikan tidak ada penimbunan Sembako,” ujar Danramil.
Menurutnya, dari hasil pengecekan anggotanya, minyak goreng yang dijual di pasar tradisional dan pertokoan yang dijumpai dibanderol dengan harga yang bervariasi, Harga minyak curah berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan dibanderol antara Rp 15 hingga 20 ribu per liter.
“Ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni sebesar Rp14 ribu per liter,” terang Danramil.
Sementara itu salah satu pemilik toko tradisional di pasar Talun Yuniastuti (40), mengatakan dirinya sudah hampir satu minggu tidak dapat jatah minyak goreng kemasan dari distributor. Sehingga sudah tidak punya stok barang yang dijual, hanya ada minyak curah yang stoknya pun sedikit.
“Minyak goreng betul-betul langka, hampir satu bulan saya tidak dapat jatah minyak kemasan dari distributor, kasihan masyarakat terutama yang menjalankan usaha dengan membutuhkan banyak minyak goreng. Kami berharap semoga minyak goreng kembali normal seperti dahulu,” pesannya. (rif)