
Metro Times (Purworejo) Sebanyak 37 pasang peserta, putra dan putri, meramaikan Gebyar dan Festival Busasa Batik Purworejo di Pendopo Kabupaten, Kamis (28/2) malam. Ajang yang masuk dalam rangkaian Peringatan Hari JAdi ke-188 Kabupaten Purworejo dan HUT ke-39 Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Purworejo ini menjadi upaya untuk mengangkat dan menggairahkan batik Purworejo.
Dalam gelaran ini, batik-batik karya industri kecil menengah (IKM) lokal ditampilkan melalui peragaan busana. Para model tampak menarik berlenggak-lenggok mengenakan busana batik dengan aneka motif khas Purworejo, setelah Bupati Agus Bastian SE MM membuka acara secara resmi dengan pemukulan gong.
Lomba busana batik semakin menambah semarak suasana. Sebanyak 37 pasangan peserta dari instansi-instansi di lingkungan Pemkab dan perwakilan kecamatan menampilkan rancangan busana batik casual yang mereka kenakan.
“Dalam Festival Batik, kita ada dua kegiatan, pagi hari tadi workshop batik diikuti para siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Purworejo. Malam hari ini Gebyar Batik yang terdiri dari dua agenda acara, lomba busana batik serta gelar produk batik dari IKM Kabupaten Purworejo,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Purworejo, Gathot Suprapto SH.
Digelarnya Gebyar Batik ini, lanjutnya, bertujuan untuk memperkenalkan produk batik khas Purworejo kepada masyarakat agar dapat diterima dan digemari oleh masyarakat sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Selain itu juga untuk menjaga kelestarian batik khas Purworejo sebagai warisan leluhur yang bernilai.
Tujuan lainnya yakni menggali potensi desain batik yang ada di Kabupaten Purworejo, serta membangkitkan kreativitas para IKM batik untuk usaha mandiri dan selalu berinovasi.
“Juga mengangkat citra batik Purworejo agar mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,” jelasnya.
Bupati Purworejo Agus Bastian memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang digelar. Pihaknya berharap agar Dekranasda terus membina para pembatik yang ada di Purworejo.
“Pada malam hari ini kita ingin menampilkan karya-karya batik yang sangat luar biasa dari para pembatik di Kabupaten Purworejo. Saya juga berharap batik Purworejo ini betul-betul menasional dan mendunia. Untuk itu pembinaan harus tetap diakukan,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, ke depan pihaknya berencana membuat seragam batik untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kabupaten Purworejo. Langkah ini dilakukan untuk lebih mengembangkan kerajinan batik oleh para perajin batik lokal.
“Mudah-mudahan dengan langkah ini, saya berharap kepada seluruh warga masyarakat mencintai batik lokal, batik Purworejo, yang tentunya batiknya sangat bagus,” tandasnya.
Festival Batik kali ini mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak, antara lain PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. Direktur PDAM, Hermawan Wahyu Utomo ST, mengaku mengapresiasi acara tersebut. Meski BUMD yang dikelolanya tidak bergerak di bidang batik, pihaknya mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan itu demi terangkatnya batik Purworejo. (Daniel)