- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Magelang) Dalam rangka merayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 dan HUT Kota Mungkid ke-34 serta HUT Satpol Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang menggelar sejumlah kegiatan. Salah satunya kegiatannya adalah merti kali yang diikuti oleh Koramil Tegalrejo dan komunitas pencinta sungai dengan bentuk kegiatan bersih kali dan tebar benih ikan di Sungai Elo, Kamis (15/02).

Dalam aksinya, DLH menggandeng sejumlah pihak, diantaranya Koramil Tegalrejo, Komunitas Kali Bersih Magelang (KKBM), Magelang Rescue dan SAR Kota Magelang, Paguyuban Operator Arung Jeram Magelang (POAJM) serta Akademi Teknik Tirta Wiyata (Akatirta) Magelang.

Sekretaris DLH Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo mengemukakan aksi ini merupakan salah satu bentuk kepedulian bersama menjaga kelestarian sungai dari pembuangan limbah dan sampah.

“Aksi dibagi dalam dua tim, yang  pertama tim tirta yang menyusuri Sungai Elo dengan perahu dan tim bumi yang bertugas mensupport tim tirta dalam pengangkutan sampai melalui jalur darat” jelas Joko S.

ads

Aksi merti kali berakhir di Dusun Pare, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid. Kata Sekretaris DLH, Joko Sudibyo saat melepas Tim Tirta di bawah Jembatan Canguk Kota Magelang.

Pelepasan tim tirta dilakukan di bawah Jembtan Canguk karena beberapa alasan. Diantaranya karena berdasar inventarisasi sumber pencemaran yang telah dilaksanakan sebelumnya tanggal 21 januari 2018 lalu, ditemukan beberapa spot rawan pembuangan sampah dan limbah.

“Pencemaran sungai yang didominasi oleh sampah rumah tangga terjadi di beberapa titik rawan pembuangan sampah. Seperti di sekitar jembatan. Terkait hal ini, kami telah memasang beberapa spanduk himbauan berdasarkan perda nomor 7 tahun 2017, dimana jika kedapatan membuang sampah disungai akan dikenakan ancaman hukuman pidana kurungan selama tiga bulan dan denda sebanyak-banyaknya Rp 50.000.000,00″ ungkap Sekretaris DLH Kabupaten Magelang.

Disampaikan jika sungai bersih dan nyaman bisa digunakan untuk berbagai kegiatan bahkan menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Magelang. Jika aliaran sungai bisa dimanfaatkan menjadi daerah wisata tentu akan berdampak pada meningkatnya perekonomian warga.

“Ini merupakan peluang bagus dengan datangnya wisatawan baik domestik ataupun mancanegara, Ello sebagai wisata alternatif Borobudur” lanjut Joko.

Dengan wisata arung jeram yang menyusuri Sungai Ello merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat menjanjikan, mengingat alur rafting di Sungai Ello masih alami dan sangat cantik.

Yoga, salah satu peserta aksi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan DLH tersebut.

“Kami sangat mendukung, bahkan saya berharap kegiatan seperti ini rutin digelar setiap beberapa minggu atau bulan” ujar Yoga.

Yoga juga meminta agar masyarakat sepanjang aliran sungai untuk selalu menjaga sungai dengan tidak menjadi sumber-sumber polusi atau membuang sampah ke sungai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!