- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Purworejo-Pemkab Purworejo tidak memberlakukan lockdown dan isolasi terpusat dalam penanganan kasus Covid-19 di Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo. Warga memilih isolasi mandiri meskipun hingga saat ini tercatat sudah 79 warga yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

“Kami mengambil opsi pengawasan ketat kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing,” ucap Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Forkopimda beserta pejabat terkait di RSUD Tjitrowardojo, Kamis (10/6) petang.

Ditegaskan, Pemkab juga segera mendirikan dapur umum, untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari warga terpapar termasuk keluarga yang turut menjalani isolasi mandiri. “Kalau hanya OTG, menurut saya bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan semua kebutuhan esensial harus dicukupi, termasuk untuk makan tiga kali sehari,” tegasnya.

Dijelaskan, jika dilihat dari kemunculan kasus, warga hanya tinggal menjalani isolasi mandiri sekitar tujuh hari lagi. Pendirian dapur umum dinilai lebih efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Suplai makanan dari luar dalam bentuk sudah matang. jika kurang baru belanja ke luar, sebab logistik yang ada juga terbatas,” jelasnya.

ads

Menurutnya, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Purworejo hingga saat ini terpantau masih fluktuatif namun bisa dikatakan sudah relatif melandai hanya penyebarannya semakin merata. Berdasarkan data, dari 494 desa/kelurahan, 443 desa/kelurahan sudah tidak steril, artinya ada warganya yang terpapar Covid-19.

Sementara prosentase tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit pemerintah maupun swasta sudah mencapai 30,47 persen. “Kondisi Purworejo fluktuatif, pernah merah, ke kuning menuju hijau, namun dengan kasus di Brenggong, Purworejo saat ini kembali ke orange. Untuk itu masyarakat harus paham dan sadar, Covid-19 masih ada sehingga tidak boleh kendor menerapkan protokol kesehatan 5 M,” ujarnya.

Bupati berharap, masyarakat bisa membantuan Babinsa dan Babinkamtibmas dalam mengaktifkan Jogo Tonggo.  Sehingga apabila ada warga yang terpapar dapat ditangani dengan cepat dan baik. Bagi warga terdampak juga akan disiapkan kebutuhan esensial sehari-hari seperti minyak kayu putih, pembalut, sabun mandi, sabun cuci, susu dan lain-lain.

“Semoga kasus Brenggong dapat dijadikan pelajaran agar tetap waspada dalam menangani Covid-19. Kita harus selalu siap jika terjadi ledakan, saat ini baru terjadi letupan, kalau letupan masih bisa kami padamkan. Masyarakat diminta tidak bosan untuk terus menerapkan prokes 5M,” harapnya.

Hingga hari ini, warga yang telah di swab sebanyak 113 orang. Positif 79 orang, 3 meninggal, 2 dirawat, 74 OTG dan negatif  4 orang. Masih menunggu hasil swab sebanyak 30 orang. Kurang lebih terdapat 46 rumah di empat pedukuhan di Desa Brenggong yang terdapat warga terpapar. Pemkab bersama jajaran Polres dan Kodim 0708, juga sudah melakukan disinfaksi di Desa Brenggong dan di seputar kota Purworejo. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!