- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Himbauan pemerintah kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Purworejo untuk menghindari kerumunan selama pandemi Covid-19 dinilai masih kurang. Meski sejumlah desa telah menerapkan pembatasan akses keluar masuk, banyak warga, khususnya remaja, berkeluyuran ke wilayah kota dan berkerumun di café, angkringan pinggir jalan, atau tempat hiburan lainnya.

Kondisi itu terungkap saat tim gabungan Satpol PP Damkar, Polres, Kodim, Denpom V/2-2, Dinparbud, Dinas Kesehatan, Kominfo, dan Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo melakukan patroli Covid-19, Sabtu (2/5) malam. Selama lebih kurang 3 jam menyisir wilayah kota Purworejo dan Kutoarjo, petugas mendapati banyak remaja berkerumun di tempat makan pinggir jalan. Sebagian besar warga yang mengaku dari desa itu juga tidak memakai masker.

Selain melakukan sosialisasi dan membubarkan pembeli, petugas langsung memberikan edukasi kepada para pedagang kaki lima (PKL) agar membatasi pembeli yang hendak makan di tempat. Sejumlah tikar dan tempat duduk diamankan.

Di Billiards and Café Master Piece yang berada di Jalan Kolonel Sugiyono Purworejo, petugas mendapati banyak pengunjung. Tindakan tegas melalui surat resmi pun diberikan agar pemilik usaha menutup aktivitasnya mengingat himbauan telah berkali-kali diberikan pemerintah.

ads

Hiburan malam karaoke juga tidak lepas dari sasaran patroli. Namun, saat didatangi petugas sejumlah tempat karaoke yang ditengarai masih kerap beroperasi, tutup dan tampak sepi.

“Malam ini Satpol PP Damkar mengajak instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dan tindakan terhadap kerumunan massa, mulai dari angkringan, café, tempat karaoke dan lokasi-lokasi lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” kata Kepala Satpol PP Damkar Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo SSos MSi melalui Kasi Penyelidikan dan Penyidikan, Endang Muryani SE.

Menurutnya, patroli serupa telah dilakukan sedikitnya 3 kali, baik oleh Satpol PP secara mandiri maupun gabungan instansi terkait. Namun, pada patroli kali ini petugas mendapati tidak adanya pengurangan kerumuman.
“Melihat malam ini, masyarakat tetap seperti yang lalu, masih banyak kerumunan,” ungkapnya.

Kanit Pratroli Polres Purworejo, Ipda Parjono, mengungkapkan bahwa banyak desa sudah melakukan penutupan akses untuk membatasi warganya keluar dan berkerumun. Sayangnya, kesadaran warga belum maksimal dan masih keluar untuk berkerumun di wilayah kota.

“Namun, kami dari Polres Purworejo terus melakukan himbauan kepada kerumunan massa untuk segera membubarkan diri demi menanggulani penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Fungsional Promosi Kesehatan Dinkes Purworejo, Wiwid Sugiarto, menegaskan bahwa dari aspek kesehatan, aktivitas di sejumlah angkringan dan café yang dijumpai tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti tidak adanya jaga jarak dan memakai masker. Kondisi tersebut sangat berpotensi menimbulkan kasus baru di Kabupaten Purworejo yang saat ini tercatat sudah ada 37 orang positif Covid-19.

“Aktivitas berkerumun seperti ini turut menyumbang jumlah kasus di Kabupaten Purworejo. Padahal kami bersama tim sudah berkali-kali melakukan sosialisasi, membagikan masker dan sebagainya,” tegasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!