- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Gelaran pentas seni perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-74 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas IIA Semarang kolaborasi dengan KNPI Jateng, KNPI Peduli, Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Semarang dan Komunitas Orart-oret berlangsung meriah. Kegiatan pentas seni dengan pelibatan pihak eksternal tersebut terpusat di pendopo Lapas setempat, Rabu (28/8).

Pementasan pentas seni secara bergiliran yang dimainkan oleh Warga Binaan Pemasyarkatan (WBP) dan KSD cukup mencuri perhatian para pengunjung dan tamu undangan yang hadir. Diantara tamu kehormatan, Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Sutrisman beserta jajaranya dan Kepala Lapas Perempuan Klas IIA Semarang, Asriati selaku tuan rumah.

Pementasan yang dimainkan diantaranya: pentas tari-tarian daerah dan nusantara, fashion show, lelang hasil karya WBP, stan up komedi, musikalisasi puisi, pentas rebana, hingga band. Kegiatan pentas seni kali ini dengan mengusung tema “Merdeka dalam berkarya dan berprestasi”.

Kalapas Perempuan Klas IIA Semarang, Asriati menuturkan,  pentas seni sebagai penutup rangkaian kegiatan HUT RI Ke-74 ini bagian implementasi dari apa yang telah dilakukan pihaknya dalam pembinaan warga binaan selama ini. Baik pembinaan kepribadian, seni, olaharaga dan pembinaan kemandirian. Menurutnya, ada yang special dalam pentas seni tahun ini, karena ada keterlibatan pihak eksternal yang ikut nyengkuyung dalam kegiatan ini, Salah satunya dari komunitas sahabat difabel.

ads

“Bagi teman-teman difabel bisa memberi rasa bersyukur dan sangat berharga bagi mereka dikasih ruang, dengan segala keterbatasanya bisa tetap berkresi. Bagi mereka warga bianaan bisa lebih menghargai dan terpacu lagi, diluar sana masih banyak yang belum beruntung tapi tetap bisa eksis, supaya mereka lebih banyak bersyukur untuk berbuat lebih baik dan bermanfaat, baik saat di dalam Lapas atau saat keluar nanti,” ucap Asriati disela acara berlnagsung.

Asriati berharap dari kegiatan tersebut bisa diambil positifnya, bisa menjadi ajang menjalin silaturahim sasama teman warga binaan dan dengan teman yang dari luar. “Dengan perayaan HUT RI ke-74 ini mereka bisa merdeka dalam arti sesungguhnya, yakni: merdeka hatinya, jiwanya dan pikiranya. Kegiatan kolaborasi dengan berbagai Ormas atau komunitas akan kita teruskan untuk even-even mendatang,” tegasnya.

Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan, Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Budi Yuliarno mengapresiasi gelaran pentas seni yang digelar Lapas Perempuan Klas IIA Semarang bersama komunitas-komunitas di Semarang.

Menurutnya, manusia pada hakikatnya punya kebebasan sebagaimana HAM itu sendiri, tidak menjadi suatu hal pembatasan bagi mereka dalam menjalani hukumanya mereka berada  tembok besi untuk tetap bergerak, mereka bisa tetap berekspresi dan berseni. “Pembinaan terdiri pembinanaan kepribadian dan kemandirian. Dengan pentas seni ini, wujud nyata pembinaan yang telah dilakukan petugas Lapas,” ucapnya.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Sutrisman menambahkan,  pembinaan pemasyarakatan bisa berjalan baik setidaknya minamal ada tiga pilar, diantaranya: petugas lapas, warga binaan itu sendiri dan keterlibatan masyarakat baik dari Ormas, organisasi politik, pemuda dan masyarakat pada umumnya. “Jadi, kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu peran atau keterlibatan masyarakat,” pungkasnya. (af/dnl).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!