Diguyur Hujan Deras, Beberapa Desa di Kendal Terendam Banjir

0
640
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kendal sejak minggu malam hingga senin dinihari, beberapa desa di Kabupaten Kendal terendam banjir.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, wilayah yang tergenang banjir antara lain, Desa Banyuurip dan Ngampel Kulon di Kecamatan Ngampel, Kelurahan Trompo, Kebondalem, Pegulon dan Bandengan di Kecamatan Kota Kendal.

“Genangan air akibat limpasan dari sungai Kendal setelah hujan deras,” ungkap Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo, senin (2/11/2020).

Banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Kendal dan Ngampel menggenangi beberapa rumah warga dan jalan penghubung antar kecamatan.

Di Kelurahan Pegulon, banjir dengan ketinggian hingga 70 centimeter mengakibatkan banyak rumah warga yang terendam.

ads

Air berasal dari luapan sungai yang tidak bisa menampung debit air yang banyak. Untuk mengurangi genangan, warga membendung menggunakan karung berisi pasir dan menyedot menggunakan mesin pompa.

Untuk mengurangi genangan, warga membendung menggunakan karung berisi pasir dan menyedot menggunakan mesin pompa. Selain itu, upaya untuk membuang air yang menggenangi pemukiman, warga juga menggunakan mesin penyedot air.

Sumiati sapah seorang warga Kelurahan Pegulon mengungkapkan, tempat tinggalnya sudah menjadi langganan banjir sejak puluhan tahun karena berada di sekitar Sungai Kendal yang kerap meluap.

“Jika terjadi hujan deras di wilayah bagian Kendal atas sudah bisa dipastikan akan menggenangi wilayah di sepanjang Kota Kendal,” ungkapnya.

Dirinya mengaku sudah terbiasa dengan kondisi banjir yang selalu menggenangi rumahnya. Bahkan, sejak ia masih kecil hiingga sudah mempunyai cucu rumahnya selalu terendam banjir meski sudah ditinggikan.

“Sejak saya masih kecil sampai sekarang kalau hujan deras dan sungai penuh airnya pasti meluap menggenangi wilayah ini,” katanya.

Dikatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sejak minggu malam dan terus naik hingga senin pagi.

“Air sudah mulai masuk minggu malam dan terus naik hingga sekarang. Padahal rumah sudah ditinggikan dan jalan kampung juga sudah tinggi tetapi luapan air sungai selalu menggenangi,” imbuhnya.

Dirinya hanya pasrah dan menunggu debit air sungai turun dan genangan air yang masuk kedalam rumahnya juga akan surut. (Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!