- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Dalam rangka meningkatkan kenyamanan para penumpang di Stasiun Gubeng, hari ini, Jumat, 7 Juni 2019, Direktur PT KAI, Edi Sukmoro meresmikan berbagai fasilitas layanan yang baru di Stasiun Gubeng.


Prasarana fasilitas layanan yang baru tersebut diantaranya prasarana baru berupa Ruang Tunggu di zona 2, taman stasiun dengan tugu patung hiu dan buaya sebagai icon Surabaya, dan ruangan khusus merokok yang berada di zona 3.

Berbagai kelengkapan kenyamanan tersedia pada ruangan tunggu zona 2 tersebut diantaranya tempat duduk yang lebih luas lengkap dengan charger hp, ruangan arena bermain anak lengkap dengan mainan tradisional Indonesia, toilet dan posko kesehatan.

ads

Diharapkan dengan adanya bangunan prasarana baru ini, dapat semakin memberikan kenyamanan bagi penumpang di Stasiun Gubeng yang berjumlah rata-rata 6.000 s/d 7.000 penumpang pada hari biasa dan berjumlah 9.000 s/d 11.000 penumpang pada akhir week end. Saat ini, terdapat keberangkatan 90 perjalanan KA yang terdiri dari berbagai jenis kereta api dari KA kelas eksekutif, bisnis, ekonomi hingga ekonomi lokal.

“Kita akan terus berusaha agar layanan di Stasiun di wilayah PT KAI Daop 8 agar terus meningkat, salah satunya dengan pembangunan prasarana fasilitas layanan yang lebih lengkap dan luas,” ujar Suryawan Putra Hia, Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya dalam kata sambutannya.

Sementara itu, Dirut PT KAI, Edi Sukmoro menekankan agar jajaran karyawan PT KAI Daop 8 Surabaya terus meningkatkan layanan sehingga transportasi kereta api dapat terus berkompetitif dengan angkutan moda darat lainnya.

Acara peresmian prasarana baru fasilitas stasiun Gubeng, dilanjutkan dengan acara pembagian berbagai souvenir menarik kepada para penumpang di Stasiun Gubeng oleh Dirut PT KAI. Sebanyak 700 paket diberikan secara cuma-cuma.

Sejarah Stasiun Surabaya Gubeng, dulunya stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api milik Staatsspoorwegen yang diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878, sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Soerabaja– Pasoeroean. Stasiun Surabaya Gubeng pertama kali dibangun di sisi barat rel KA. Awalnya stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu sekitar dekade 1970-1980-an sistem persinyalan diubah menjadi elektrik. Pada tanggal 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas 13.671 meter persegi telah selesai dibangun di sisi timur rel KA dengan arsitektur yang lebih modern dan lebih luas.

Bangunan lama Stasiun Gubeng, juga mengalami banyak sekali renovasi. Antara lain dengan renovasi atap overkapping peron pada tahun 1905, serta renovasi pada lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri arsitektur bangunan stasiun ini adalah khas dari SS, yaitu bergaya Indisch, yang dicirikan dengan tembok tinggi kukuh yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Bangunan stasiun yang lama ini akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!