SEMARANG, Metrotimes.news – Sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis, di sela-sela kegiatan pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman antara PWNU Jawa Tengah 12 mitra strategis.
Kegiatan MoU ini melibatkan berbagai mitra diantaranya adalah dari perguruan tinggi, yayasan swasta hingga instansi pemerintah. Mitra strategis ini misalnya Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Yayasan Pendidikan Islam Nasima, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Tengah.
Selanjutnya dengan Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Baznas Jawa Tengah, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Gondohutomo dan Badan Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Kesepahaman ini ada di berbagai bidang mulai dari kegiatan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, budaya, literasi keuangan hingga penelitian.
Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin menuturkan, adanya MoU ini diharapkan akan menjadi instrumen untuk memudahkan berbagai kegiatan dan rencana khidmah atau pelayanan yang dilakukan PWNU dan berbagai lembaga yang dinaungi.
“Nota Kesepahaman bersama ini adalah untuk mewujudkan kerjasama peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PWNU Jateng bersama mitra strategis,” kata Gus Rozin
usai pelantikan PWNU Jateng di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Jalan Kaligawe Raya Terboyo Kulon, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/8/2024).
Sementara itu, Ketua PW DMI Jateng, Prof. Ahmad Rofiq berharap MoU ini bisa ditindaklanjuti di tingkat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Karena Masjid merupakan pusat pelaksanaan ibadah umat Islam, termasuk di dalamnya warga NU, demi membangun generasi masa depan yang hatinya bergantung pada Masjid.
“Karena Rasulullah SAW membangun peradaban manusia yang kemudian menjadi peradaban Islam diatas pijakan moderasi beragama berbasis masjid,” tegas Guru Besar Hukum Islam UIN Walisongo Semarang ini.
Kegiatan penandatanganan MoU disela acara pelantikan PWNU Jateng periode 2024-2029 itu dihadiri Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Rais Syuriyah PBNU KH Aniq Muhammadun, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf, Bendahara Umum H Gudfan Arif.
Hadir juga Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sujana, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji, Kepala Kanwil Kemenag Mustain Ahmad, Ketua Umum Yayasan Unissula Bambang Tei Bawono, dan Rektor Unissula Prof Gunarto.
Kegiatan juga diikuti oleh 2300 undangan dari perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Jawa Tengah. (af).