- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Purworejo kembali menunjukan kepedulian dan solidaritasnya kepada para PNS yang telah purna tugas. Hal ini dibuktikan dengan telah terlaksananya pemberian tali asih dan bimtek kewirausahaan yang ke 19 kalinya.

Acara yang dipusatkan di Kantor KORPRI pada Jum’at (22/10/2021), dihadiri Ketua DP KORPRI Sukmo Widi Harwanto SH MM, Rusmiyatun SE MPd dan Dra Titik Mintarsih MPd sebagai narasumber, para pengurus KORPRI serta unsur terkait lainya.
Dijelaskan Ketua DP KORPRI Sukmo Widi Harwanto SH MM bahwa pemberian tali asih periode hingga januari 2021 ini diberikan kepada 105 orang. Sebanyak 50 orang diberikan hari ini dan sisanya dibagikan pada Senin (25/10/2021) di aula Kantor KORPRI. Sehingga jumlah penerima secara keseluruhan telah mencapai 2.174 orang dengan total anggaran Rp. 1.087.000.000.
Menurutnya tali asih yang diberikan sangatlah tidak sebanding dengan jasa-jasa dan perjuangan yang telah ditorehkan oleh para PNS purna tugas, namun itulah kemampuan keuangan KORPRI yang berasal dari anggota untuk anggota. “Untuk itulah sekali lagi kami mohon maaf, hanya ini yang dapat kami berikan serta piagam penghargaan untuk kenang-kenangan bapak/Ibu selama bertugas,” kata Sukmo.

Lebih lanjut dikatakan, pada kegiatan ini juga dilaksanakan bimtek kewirausahaan, yang diharapkan dapat sebagai bekal untuk purna tugas PNS, agar mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada. Selain itu diharapkan juga menjadikan tambahan semangat untuk mengisi hari-hari setelah purna tugas sambil momong anak cucu dirumah.

Menurutnya, purna tugas itu hanyalah istilah karena sudah mencapai batas maksimal secara administratif dan aturan yang berlaku. Namun sejatinya pengabdian akan terus tetap bisa dilakukan untuk mendharma bhaktikan jiwa raga kepada bangsa, negara dan masyarakat.

ads

“Bagi para PNS yang purna tugas saya berharap untuk bisa kembali ke masyarakat dengan baik. Tetap mengabdikan diri sebaik-baiknya walaupun konteksnya sudah berbeda dengan kedinasan. Walaupun sudah purna, biasanya jenengan tetap menjadi tokoh masyarakat. Jadi tetaplah jadi teladan yang baik bagi masyarakat,” pesannya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!