- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China, pribahasa tersebut memang layak disematkan kepada dua narapidana yang menjadi warga binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang.

Sekalipun didalam jeruji besi tahanan keduanya tetap memiliki niat positif mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara mengikuti kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk kejar paket C (SMA) yang dilaksanakan di Islamic Center Semarang.

Keduanya adalah, Daniel Aviv terpidana 5 tahun penjara dalam perkara narkotika dan Sigit Prasetyo terpidana 18 tahun penjara dalam perkara 340 KUHP. Keduanya mengikuti UNBK bersama siswa dari masyarakat umum yang ada, namun khusus keduanya mendapat pengawalan dari petugas Lapas maupun petugas Kepolisian. Ujian sendiri dilaksanakan selama 4 hari terhitung, 13 hingga 16 April 2019 dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

Kepala Lapas Semarang, Dadi Mulyadi, menyampaikan, keikutsertaan keduanya merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 32 Tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak WBP. Sedangkan keduanya, telah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari di Lapas.

“Bagaimanapun keduanya WBP, kita berikan hak untuk mendapatkan pendidikan di Lapas agar tercetak WBP yang cerdas dan siap untuk bergabung kembali ke masyarakat,” kata Dadi Mulyadi, menyikapi kedua napi itu, Selasa (16/4/2019).

ads

Dikatakannya, selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) diajar tutor dari PKBM dan WBP yang terjerat perkara tipikor dengan lulusan S2 (master) dan S3 doktor di Lapas Semarang.

“Kegiatan ini bekerjasama dengan PKBM Bangkit Ngaliyan didukung oleh Dinas Pendidikan. Bagaimanapun mereka (WBP) yang ada di sini juga berhak mendapatkan pendidikan,” jelasnya.

Layaknya seorang siswa di sekolah formal, para peserta yang merupakan WBP dari berbagai perkara mengawali ujian dengan berdo’a bersama. Selama pelaksanaan ujian diawasi oleh pengawas. Sementara itu, Daniel Aviv, mengaku senang diberi kesempatan mengukuti ujian tersebut. Ia berjanji begitu bebas tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

“Saya ingin berubah lebih baik, semoga dengan pendidikan yang saya dapatkan ini, bermanfaat ketika bebas nanti,” ujarnya. (jon)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!