- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Mencuatnya dugaan pungutan liar (Pungli) bermodus biaya administrasi jual beli tanah serupa di Desa Kebon Gunung Kecamatan Lonano Kabupaten Purworejo mendapat perhatian dari pihak kepolisian. Saat ini, kasus tersebut dalam proses penyelidikan.

Sumaryanto (50), salah satu warga Desa Kebon Gunung yang menjadi korban dugaan pungli, menyatakan bahwa beberapa hari lalu dirinya didatangi oleh Tim Saber Pungli Polres Purworejo untuk dimintai klarifikasi terkait kebenaran dugaan Pungli yang menimpa dirinya. Sumaryanto juga mengaku diminta menunjukkan bukti kuitansi pembayaran administrasi kepada pihak desa saat ia melakukan jual beli tanah beberapa tahun silam.

“Setelah ada pemberitaan itu, sekitar seminggu kemudian apa ya, Polres kesini. Katanya juga ada (Polisi) yang ke balai desa. Kalau saya cuma ditanya dan diminta menunjukkan kuitansi untuk difoto,” katanya.

Kasubbag Humas Polres Purworejo, Iptu Komariyah, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa kasus dugaan Pungli tersebut telah diketahui dan masih dalam proses penyelidikan.
“Sedang dalam penyelidikan,” katanya singkat, melalui pesan WhatsApp, Minggu, (7/6).

Setelah kasus tersebut mencuat, sejumlah warga Desa Kebon Gunung berharap oknum Pemerintah Desa Kebon Gunung yang diduga terlibat dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwajib. Pasalnya sudah banyak korban yang mengaku ditarik biaya administrasi jual beli tanah oleh Sekretaris Desa Kebon Gunung.

ads

“Saya berharap kasus ini dapat ditindak secara hukum, kepada kepolisian kami mohon diselidiki. Saya saja ditarik Rp 8 juta lebih saat nglantari (memfasilitasi) jual beli tanah keluarga,” ujar Edi Mulyana (62), warga RT 3 RW 2, Kebon Gunung.

Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Abduh Muttaqin (35), korban dugaan pungli lainnya. Sebagai warga desa dan korban, dirinya mendukung aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus dugaan pungli bermodus uang pologoro ini.

“Saya beberapa waktu lalu didatangi orang yang mengaku polisi dari Polres Purworejo, dan meminta foto kwitansi pologoro tanah itu (kwitansi pembayaran administrasi jual beli tanah,red). Saya berharap aparat segera mengungkap (kasus ini),” kata warga Diponayan Desa Kebon Gunung ini. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!