- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Dunia usaha dan organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Purworejo diminta untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Hal itu disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah melalui kegiatan bertajuk Pertemuan Penggalangan Ormas dan Dunia Usaha untuk Mendukung Kesehatan di Kabupaten Purworejo, Kamis (11/7).

Kegiatan tyersebut berlangsung di Joglo RM Dargo Purworejo yang diikuti oleh puluhan peserta perwakilan perusahaan, badan usaha, dan aktivis Ormas. Tiga narasumber dihadirkan untuk mengisi materi. Ketiganya yakni Siti Fitriatun SKm MKes (Staf Promosi Kesehatan Dinkes Jateng), drg Ekowati Kadiyati (Kabid Sumberdaya, Promosi, dan Kemitraan Kesehatan Dinkes Purworejo), dan Rudy Kusbiantoro (Kepala Unit PT UNggulrejo Wasono Purworejo).

Fitriatun menyebut dalam sekitar 10 tahun terakhir di Indonesia terdapat tren perubahan pola penyakit, dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Hal itu disebabkan adanya gaya hidup masyarakat yang tidak memperhatikan kesehatan.

“Ada perubahan tren penyakit. Untuk di Jawa Tengah, saat ini Hipertensi menjadi PTM yang menduduki peringkat tertinggi,” sebutnya.

Fitriatun mengungkapkan bahwa PTM akan terus meningkat jika tidak ada kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Kebijakan pemerintah melalui Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Germas akan sulit terwujud jika tidak mendapatkan dukungan secara luas, termasuk kalangan dunia usaha dan Ormas.

ads

“Kita harapkan mereka (dunia usaha dan Ormas, red) dapat terlibat langsung untuk mengimplementasikan Germas di lingkungannya. Butuh komitmen dan konsistensi,” ungkapnya.

Bagi dunia usaha, perusahaan dapat menerapkan kebijakan atau aturan yang berpihak pada kesehatan karyawan, antara lain program aktivitas fisik rutin, melaksanakan CSR di lingkungan perusahaan, dan menyediakan Sarpras yang mendukung keperluan kesehatan.

“Untuk eksternal perusahaan bisa membantu lingkungan di sekitarnya melalui CSR, seperti membantu posyandu, jambanisasi, atau peningkatan kapasistas kader,” jelasnya.

Sementara bagi Ormas, mereka dapat memberikan sosialisasi dan edukasi Germas secara massif kepada anggota. Lebih dari itu, menjadi teladan bagi masyarakat di luar organisasinya.

“Ormas ini punya keanggotaan yang besar sampai ke tingkat bawah. Mengimplementasikan Germas bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu, Rudy Kusbiantoro mengakui memang tidak mudah menciptakan perilaku Germas di di dunia usaha. Dibutuhkan komitmen dari semua bagian, seperti yang dilakukan di perusahaannya. Menurutnya, PT Unggulrejo Wasono yang memiliki sekitar 780 karyawan kini telah mendukung Germas dengan berbagai program dan sarana penunjang.

“Antara lain karyawan sudah ada aktivitas jalan pagi, senam setiap 2 pekan sekali, latihan fisik untuk security dan supervisor, serta ada ruang khusus laktasi. Dana CSR kita juga selalu ada untuk kesehatan, misalnya kemarin mendukung kampung KB dan pembayararan iuran BPJS untuk masyarakat kurang mampu,” katanya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!