- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Inilah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Karangjoso yang merupakan Gereja Kristen Jawa tertua di pulau Jawa yang berada di Desa Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.

Gereja Kristen Jawa Karangjoso, merupakan cikal bakal Gereja Kristen Jawa di Pulau Jawa. menjadi Gereja tertua di Jawa, lantaran dibangun pada tahun 1871.

Salasatu Majelis GKJ Karangjoso, Bapak Sugeng, mengajak time metrotimes melihat sekeliling ruangan Gereja sambil menceritakan dan menunjukan setiap sudut ruangan Gereja. pada Kamis (14/12/17) sekitar pukul 08:30 wib.

Dikatakannya, Gereja ini didirikan pada tahun 1871 oleh Kyai sadrach Soeropranoto, penyebar agama kristen di pulau jawa.

Menurutbya, Melihat sepintas arsitekturnya mungkin tak mengira kalau Ini adalah sebuah gereja. Ornamen dan bentuk bangunan layaknya rumah joglo bangunan khas masyarakat Jawa. dan tentu tak lazim bagi bangunan gereja.

ads

Terlebih jika biasanya lambang gereja disimbolkan dengan salib. di gereja karangjoso simbol salib diganti oleh persilangan senjata pusaka milik tokoh pewayangan Krisna dan Arjuna, yakni, panah Pasopati dan senjata Cakra.katanya.

Di dalam bangunan gereja, kesan budaya Jawa makin terasa dengan tiang tiang bangunan dan joglo ciri bangunan khas masyarakat Jawa.

Tak hanya soal bangunan, berbagai kitab dan Senandung lagu gereja juga diubah oleh Kyai sadrach menggunakan bahasa Jawa untuk memperkenalkan agama Kristen kepada masyarakat Jawa yang kalah itu, memiliki kepercayaan Hindu Islam dan Kejawen.

Lanjut Bpk Sugeng, Sebelum mendirikan gereja ini, Kyai sadrach berkelana ke seantero tanah Jawa, memasuki desa-desa membawa ajaran Kristen yang dipadukan dengan kebudayaan Jawa. lanjutnya.

“Sadrach juga menemui para guru-guru Padepokan dan mengajak mereka beradu ilmu keagamaan dan ilmu kanuragan. bagi pemimpin Padepokan kepercayaan agama Kristen. dari situlah ajaran yang dibawa Kyai Sadrach terus bertambah.”

“Saat pengikutnya makin bertambah muncullah ide untuk membuat gereja di pusat penyebaran agamanya.” Ungkap Bpk Sugeng.

Gelar yang disandang Sadrach yang mungkin menimbulkan kebingungan bagi pemirsa, berasal dari pemahaman masyarakat zaman dahulu, bagi masyarakat Jawa, seorang Kyai adalah orang yang memiliki kedudukan, karena apa yang dia katakan akan didengar oleh banyak orang dan tentunya punya banyak pengikut.(Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!