Metro Times (Purworejo) Peternakan kambing dan domba Lumut Sutra mendapat surprise dengan kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kandang mereka di Kelurahan Kledung Karang Dalem Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Rabu (7/10). Ganjar mengapresiasi inovasi para pemuda yang berhasil menjalankan usaha di tengah gempuran pandemi Covid-19.
Ganjar optimis dunia kreatif akan tetap bertahan di tengah pandemi. “Pandemi tidak selalu berdampak buruk bagi dunia usaha,” kata Gubernur Jawa Tengah itu.
Dikatakan, banyak pelaku usaha kreatif yang tetap bisa menjalankan usahanya. Mereka adalah pelaku yang bisa berkreasi, berinovasi, tidak menggunakan jalan utama, dan memanfaatkan jalur alternatif.
Menurutnya, gerakan sejumlah pemuda di Kledung Karang Dalem yang membangun bisnis susu kambing dan kambing pedaging dari nol di tengah pandemi, merupakan langkah yang hebat. Mereka lanjutnya, memiliki ide lalu memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk yakni menggunakan medsos.
Eksistensi usaha itu juga akan membuka peluang pekerjaan bagi orang lain. “Pengantaran barang jalan, desain kemasan juga, maka peluang kerja bagi yang lain akan terbuka,” ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar juga melakukan video conference dengan sejumlah pengurus teras PDI Perjuangan di ruang tamu rumah produksi susu kambing itu. Mereka membahas perkembangan penanganan Covid-19 dan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi yang dihadapi nelayan, peternak, dan petani di tengah situasi pandemi.
Pemilik peternakan Lumut Sutra Zain Panji Pangestu mengatakan, usahanya tidak terkendala pandemi Covid-19. Bahkan, permintaan terus meningkat dan belum mampu tercukupi oleh hasil produksi. “Kapasitas produksi kami baru lima hingga enam liter susu murni pasteurisasi perhari,” ungkapnya.
Peternakan Lumut Sutera memerah susu kambing Kaligesing, Sanen, Safera, dan Jawa Randu. Peternakan itu baru memiliki sepuluh kambing betina yang produktif menghasilkan susu. Menurutnya, tidak ada perbedaan kualitas susu dari semua jenis kambing itu. “Rasanya sama dan kami berhasil minimalkan bau prengus hingga 80 persen dengan pola budidaya yang baik serta bersih,” ucapnya.
Susu kambing dijual Rp 25 ribu perliter, atau Rp 10 ribu untuk kemasan botol plastik bervolume 250 mililiter. Zain berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun kandang baru di kawasan pinggiran Kota Purworejo. (dnl)