Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin saat sambutan pada Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam sekaligus Bahtsul Masail di Islamic Center Semarang Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024).
- iklan atas berita -

SEMARANG, metrotimes.news – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, Bahtsul Masail merupakan jantung dari jam’iyyah NU. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam sekaligus Bahtsul Masail di Islamic Center Semarang di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang Jawa Tengah pada Kamis (12/9/2024).

Gus Rozin, sapaan akrabnya menyebut bahwa kegiatan seminar dan Bahtsul Masail ini merupakan ruh dari Nahdlatul Ulama. Oleh sebab itu, menurutnya seluruh hadirin sedang berada di jantung Nahldatul Ulama.
“Saya kira ini adalah ruh dari Nahldlatul Ulama, Nahdlatul Ulama ashluhu pesantren, pesantren ashluhu Bahtsul Masail. Maka kemudian ketika kita Bahtsul Masail maka kita merasa bahwa hari ini adalah betul-betul kita berada di dalam jantung Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Gus Rozin menilai bahwa agenda ini sangat penting bagi NU. Ia mengibaratkan bagai setetes air di gurun pasir. Melalui agenda ini, hadirin diajak kembali untuk menengok kembali dan mendeskripsikan apa yang selama ini menjadi kekuatan dan spirit Nahdlatul Ulama.
“Hari ini kita diajak kembali untuk menengok kembali dan mendeskripsikan apa yang selama ini menjadi spirit Nahdlatul Ulama,” kata dia.
“Bahtsul Masail kita memang kita berharap dan kita dorong bersama-sama agar Bahtsul Masail Ini menghasilkan suatu hukum yang tidak hukum untuk hukum, tetapi hukum yang benar-benar menjadi penawar, menjadi solusi bagi persoalan-persoalan sosial persoalan-persoalan keagamaan” tuturnya.
Hukum untuk hukum yang dimaksud, menurut Gus Rozin, diharapkan dapat tepat sasaran, sehingga dapat menawarkan suatu solusi bagi permasalahan yang rumit saat ini.
Lebih dari itu, Gus Rozin mengucapkan terma kasih karena PWNU menjadi tuan rumah penyelenggaraan seminar dan Bahtusul Masail ini, sebab memiliki cita-cita yang sama untuk menawarkan solusi terhadap masalah-masalah yang selama ini dihadapi.
“Tidak hanya itu, saya kira kalau PBNU memberikan tugas kepada PWNU, tentu kita sami’na wa atho’na, siap menjalankan tugas untuk menjalankan hal-hal yang sifatnya sangat penting yang saya sampaikan sekali lagi sebagai ruh dari Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh jajaran Syuriyah PBNU KH Muadz Thohir, KH Harish Shodaqoh, KH Cholil Nafis, Katib Aab KH Said Asrori, Prof Nizar Ali, H Ulil Abshar Abdalla, KH Fahmi Idris Akbar, Katib Syuriyah PWNU KH Muzzamil, PCNU Se-Jawa Tengah, LBM, LWF, dan LF se-Jawa Tengah.
Sebagai informasi, Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail PBNU terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kementerian Agama (Kemenag) RI Pusat. Forum ini akan diselenggarakan secara berkelanjutan di 12 titik yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi, dan Maluku. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!