- iklan atas berita -

 

Metro Times (Jombang) – Sejumlah kiai dan petinggi partai menghadiri istigosah dan kampanye akbar. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid menilai pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.

“Adakalanya Gubernurnya hebat Wakil Gubernurnya tidak hebat. Adakalanya Gubernurnya hebat, wakil Gubernurnya tidak hebat. Di sini dua-duanya hebat. Oleh akrena itu jangan lupa tanggal 27 Juni kita memilih pasangan 21,” kata Kiai yang karib disapa Gus Solah di Kampanye Akbar, Alun-alun Jombang, Jawa Timur, (1/4/1018).

Jawa Timur, dikatakan Gus Sholah, membutuhkan pemimpin yang bisa mewujudkan pembangunan yang merata. Khofifah-Emil disebut pemimpin yang masuk kriteria tersebut.

“Diperlukan pemimpin yang bisa meningkatkan dan mempertahankan prestasi itu. Pemimpin yang mampu menyambung, menjalankan visi dan misi di dalam kenyataan itu dalam pemerintahan,” ucapnya.

ads

Sebab, lanjut adik kandung Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid ini Khofifah memiliki segudang pengalaman yang bisa mewudukan keinginan masyarakat Jawa Timur. Adapun petahana yang menjadi rival tidak dinilai tidak memiliki kemampuan tersebut.

“Coba kita lihat calon kita, ibu Khofifah. Beliau menjadi Menteri Sosial. Kementerian Sosial yang biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi Kementerian yang begitu penting strategis, kementerian yang mempunyai peran menentukan. Anggarannya meningkat beberapa kali dalam waktu tiga tahun . Artinya, bu Khoffiah pandai memimpin, tahu apa yang dikerjakan, bisa menjalankan apa yang menjadi program,” ungkapnya.

Khofifah juga disebut sukses memimpin organisasi wanita, Muslimat NU. Organisasi otonomi NU itu menjelma menjadi organisasi terbesar dan memiliki pengaruh di Indonesia.

Kemudian pasangan Khofifah, Emil Elistianto Dardak disebut pemimpin muda yang mempunyai prospek bagus.Emil memliki pengalaman yang jelas terbukti tak kalah hebatnya.

Dalam tempo singkat, Emil berhasil menyulap wajah Trenggalek menjadi kot a yang asri dan berdaya saing. selain itu, kiprah Emil juga jauh sudah terbukti ketika menjadi salah satu perancang infrastruktur nasional di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kita lihat mas Emil dalam tempo tiga tahun memimpin telah mempunyai prestasi yang diakui dunia dan nasional. Mas Emil pendidikan S3 pada usia 22 tahun. Ilmunya pengembangan wilayah. Ilmu ini yang dibutuhkan untuk mengembangkan wilayah Jawa Timur. Jadi ini ketemu pemimpin yang bisa menjawab masalah,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!