Metro Times Kendal – Jalan di Kampung Anyar Desa Krajan Kulon Kaliwungu rencananya akan ditutup oleh PT KAI Daops IV Semarang demi keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan warga.
Tak ayal, rencana ini mendapat penolakan dari warga setempat. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses utama sehari-hari bagi warga Kampung Anyar.
Penolakan atas rencana penutupan jalan Kampung Anyar disampaikan puluhan warga dalam audensi yang digelar di aula Balaidesa Krajan Kulon, selasa (9/6/2020).
Audensi yang digagas oleh pihak PT KAI tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal, Camat Kaliwungu, Kapolsek dan Danramil Kaliwungu.
Dalam audensi tersebut, Gus Tommy juga nampak hadir ditengah-tengah warga yang menolak penutupan Kampung Anyar.
Anggota DPRD Kendal dari Fraksi Karya Nasional ini menyampaikan bahwa, penutupan jalan Kampung Anyar yang direncanakan menjadi tujuan baik selagi dikomunikasikan dengan baik. Karena dengan penutupan ini akan menekan angka kecelakaan menjadi zero insiden.
“Tujuan demi keselamatan yang direncanakan ini bisa menjadi polemik baru jika tidak dikomunikasikan baik-baik dengan warga. Hal ini dikarenakan jalan tersebut merupakan akses utama yang biasa digunakan warga setiap hari, terutama anak-anak sekolah,” kata Gus Tommy.
Setelah mendengar, melihat, meninjau dan mempertimbangkan aduan warga, Gus Tommy berharap penutupan jalan Kampung Anyar untuk bisa dikaji ulang.
“Saya minta pihak KAI bisa mengkaji ulang agar warga tidak dirugikan akibat kebijakan penutupan jalan itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gus Tommy selaku anggota DPRD Kendal dari Dapil II ini juga akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dishub dan stack holder yang ada di Pemda Kendal terkait penolakan warga atas rencana penutupan jalan tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Krajan Kulon Abdul Latif mengatakan, penolakan warga atas rencana penutupan jalan Kampung Anyar merupakan hal yang wajar. Pasalnya, jalan itu merupakan akses utama yang biasa digunakan warga.
“Seandainya jalan itu ditutup, warga terpaksa harus memutar lewat rel kereta api di Pandean melalui gang depan Optik. Hal ini jauh lebih membahayakan bagi warga, khususnya anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang hendak berangkat dan pulang sekolah,” ungkapnya.
Dikatakan, selama ini jalan Kampung Anyar yang melewati rel perlintasan kereta api itu aman-aman saja. Bahkan demi meningkatkan keamanan, warga berswadaya menempatkan petugas Linmas untuk berjaga di jalan tersebut.
“Warga patungan agar bisa membayar orang yang ditugaskan menjaga jalan itu. Dan Alhamdulillah semua aman-aman saja,” tandasnya.
Melihat banyaknya penolakan dari warga atas rencana penutupan jalan Kampung Anyar, Abdul Latif berharap PT KAI bisa mengkaji ulang kebijakan penutupan jalan Kampung Anyar.
“Ya Alhamdulillah tadi pihak KAI memutuskan untuk mengkaji ulang. Semoga penutupan jalan Kampung Anyar bisa dibatalkan,’ pungkasnya.(Gus)