- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Setelah kurang beruntung maju sebagai Calon Bupati Kendal di Pilkada tahun 2020 ini dengan tidak mendapatkan tiket berupa rekomendasi partai, Muhammad Ulil Amri mengarahkan pendukungnya untuk menjadi poros penyeimbang.

Arahan itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Gus Ulil lantaran semakin memanasnya dinamika politik, terutama pencatutan organisasi keagamaan maupun ketokohan kiai dalam konstelasi politik lima tahunan ini.

“Semakin mendekati pilkada semakin banyak perbedaan pilihan. Kita semua tahu perbedaan adalah sunatullah. Namun bila itu disatukan tentu akan menjadi rahmat bagi kita semua. Jadi kita bisa jadi penyeimbang di Pilkada Kendal 2020 ini,” kata Gus Ulil diacara silaturahim dengan puluhan pendukungnya di salah satu rumah makan di Kaliwungu, Selasa (8/9/2020).

Maju dalam bursa penjaringan bakal calon bupati Kendal di DPC PDIP Kendal, bersama puluhan kader partai berlambang kepala banteng, namun belum mendapatkan amanah berupa rekomendasi, dirinya mengaku bisa merasakan kekecewaan dari para pendukungnya.

ads

“Saya maju mendaftarkan diri saat masih menjadi Ketua Ansor itu karena dukungan sahabat semua. Bahwa majunya saya dalam rangka mengamalkan visi misi organisasi, pada point 3 terkiat dengan pendistribusian kader di semua lini,” ungkapnya.

Visi misi organisasi nomor 3 tersebut dijalani, untuk menyempurnakan garis perjuangan organisasi untuk menjaga tradisi amaliyah NU. Begitupun visi misi nomor 2 yakni pengkaderan juga telah dilaksanakan selama empat tahun dirinya menjabat sebagai Ketua Ansor Kendal.

“Saya sangat berterimakasih atas dukungan panjenengan semua,” ujarnya.

Dirinya berharap sahabat-sahabat Ansor tidak patah arang, karena ia tidak bisa maju menjadi calon bupati Kendal. Paling tidak, belum berhasilnya langkah maju dipilkada Kendal tahun ini akan menjadi bagian dari sejarah.

“Jika belum saat ini, masih ada kesempatan di Pilkada yang akan datang. Jika bukan diantara kita, semoga nanti ada dari anak cucu kita penerus di Ansor dan Banser yang akan duduk sebagai kepala daerah,” harapnya.

Dia juga meminta kepada semua pendukungnya yang kebanyakan dari kader Ansor dan Banser senior untuk tetap merapatkan barisan menjaga NU dan NKRI dari perpecahan akibat perbedaan pilihan dipilkada Kendal.

“Setelah 9 Desember 2020 panjenengan harus bisa merangkul mereka yang ada di semua paslon untuk kembali lagi bersatu membesarkan NU,” perintah Gus Ulil.

Dalam acara tersebut, juga disepakati dideklarasikannya wadah “Turut Kijing” (Turki) yang bertujuan menjalin silaturahmi.

Peserta yang hadir sepakat dibentuk kepengurusan secara musyawarah, kemudian diputuskan sebagai ketua Rustoyo dan sekretaris Munifah.

Menurut Ketua Turki, Rustoyo, forum ini agenda utamanya adalah ziarah ke makam-makam leluhur ini sebagai media untuk menjaga silaturahmi para sahabat GUC.

“Lewat wadah Turki kita tetap jaga silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi dari para leluhur kita. Di samping itu, ziarah kubur merupakan amalan yang sangat baik karena mengingatkan pada kematian,” kata Rustoyo.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!