- iklan atas berita -

Metro Times (Wonosobo)- Infrastruktur dalam lingkup kehudupan memang sangat penting. Karena mencakup berbagai unsur,serta sumber, yang dimanfaatkan untuk kepentingan secara umum sehingga mendapat nilai manfaat tersendiri.

Seperti Jalan raya, ataupun jalan desa. Sebagai aspek sirkulasi ekonomi, distribusi, memang perlu menjadi sorotan utama hari ini. Meninjau langsung lokasi Desa Banyumudal,Kecamatan Sapuran,Kabupaten Wonosobo siang ini (22/10), memang sangat memperihatinkan. Seharusnya ditahun 2020 ini sudah mulai dibangun.

(22/10) Kondisi Jalan Nadi Banyumudal,Sapuran saat hujan terlihat banjir mengarungi jalan berbatu.

Jalan tersebut memang seharusnya menjadi perhatian pemprov Jateng, serta disegerakan pengerjaanya. Luas Desa Banyumudal kurang lebih 12,46 km², Dengan sembilan dusun serta menjadi desa poros lereng sumbing, di ketinggian ±1700 Mdpl.

Areal pertanian dengan hasil utama adalah Loncang, dan kentang menjadi dominasi warga di lereng sumbing ini . namun Infrastruktur inti seperti jalan memang menjadi pekerjaan rumah yang masih terus menggaung, keluhan masyarakat terkait kondisi ini juga menjadi empati kita untuk mendengarkan tujuannya.

Arus ekonomi hasil bumi Desa Banyumudal memang mengalami sirkulasi tingkatan fase stabil, namun mirisnya, saat muatan banyak jalan yang dilalui sangat remuk, sulit karena medan batu yang licin, bercampur dengan tanah. Ditambah saat hujan lebih mengerikan lagi berlumpur,licin sehingga angka kecelakaan bertambah, apalagi banyak lereng jurang persis memapah bahu jalan nadi, di Krajan,hingga Batursari.

ads

Dengan fakta inilah sebetulnya warga bersiap bahu- membahu iuran untuk membangun jalan tersebut, namun dilarang Pemprov Jateng. Maka Pemprov Jateng bersama Pemkab Wonosobo harus sesegera mungkin membangun jalan tersebut, apalagi daerah,ngadisalam,bakalan,marongsari akses menuju desa Bnyumudal juga masih banyak perlu perhatian.

“Duh mas kita petani dan masyarakat sangat melas mas, jalanya remuk batuanya gak tertata, truk, sama mobil buntungan kalau muat sayur sulit, ngeri kalau hujan nyungsep, belum lagi kalau malam-malam ada yang mau kerumah sakit, atau ada yang mau melahirkan, harusnya gawat darurat tapi jalanya kurang bisa untuk kerja sama kan kasian semua mas, apalagi 9 dusun Desa Banyumudal,naik terus juga masih ngeri tebingnya curam- curam.Mbok dibangun lah, kasian kalau ada tamu, Desa lain sudah banyak yang bagus rapi jalanya akses ekonomi lancar saya selaku”wong cilik”, perlu menyampaikan isi hati saya”.  Keluh Slamet masyarakat Desa Banyumudal saat diwawancarai Metro Times.

Melewati jalur krajan Banyumudal harus ekstra hati-hati, karena licin dan membutuhkan daya keseimbangan yang maksimal.

Dengan harapan penuh, mengingat keputusan pembangunan dari atas menjadi setetes harapan untuk masyarakat Banyumudal Sapuran khususnya, untuk memajukan kualitas,kapasitas memang perlu Infrastruktur penunjang. Menjadi desa mandiri dengan semangat persatuan, serta sejuk masyarakatnya seperti lereng Gunung Sumbing. (Arr)

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!