- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Purworejo Tahun 2020 mengalami pembengkakan signifikan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo telah memutuskan penambahan jumlah TPS untuk menghindari adanya kerumunan pemilih pada saat pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020.

Ketua KPU Kabupaten Purworejo, Dulrokhim, saat dikonfirmasi menyebut sebelum terjadi pandemi Covid-19, jumlah TPS ditetapkan sebanyak 1.242. Namun, jumlah itu mengalami pembengkakan menjadi 1.901 TPS akibat adanya pandemi.

“Sebelum terjadi pandemi, jumlah pemilih per TPS maksimal bisa mencapai 800 orang. Tapi karena pandemi ini ada perubahan aturan, per TPS maksimal hanya untuk 500 pemilih. Otomatis ada pembengkakan jumlah TPS,” kata Dulrokhim, Minggu (2/8).

Penambahan jumlah TPS juga diikuti dengan penambahan jumlah tenaga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Nantinya, setiap TPS akan diisi dengan 7 anggota KPPS ditambah dengan petugas keamanan dan ketertiban.

“Ini juga berimbas pada kebutuhan anggaran,” sebutnya.

ads

Dulrokhim menjelaskan, dalam Pilbup 2020 ini, KPU mendapat jatah anggaran sekitar Rp47 miliar. Namun, karena adanya refocusing anggaran Pemkab akibat situasi pendemi, anggaran tersebut tidak dapat ditambah.

“Anggaran dari Pemkab sekitar Rp47 miliar tidak boleh tambah. Jadi solusinya kita lakukan penghematan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk penambahan TPS,” jelasnya.

Lebih lanjut Dulrokhim mengungkapkan bahwa adanya pandemi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tahapan Pilbup, khususnya Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Daftar Pemilih dan Verifikasi Faktual (Verfak) dokumen Bacalon Perseorangan. Salah satunya yakni adanya kebutuhan alat-alat pelindung diri bagi tenaga di lapangan.

Karena itu, KPU pun telah mengajukan tambahan anggaran ke pusat dan disetujui sekitar Rp8,7 miliar.

“Anggaran Rp8,7 miliar yang turun kemarin itu hanya untuk dua tahapan, Verfak dan Coklit. Khusus dibelanjakan untuk alat-alat pelindung diri dan penyesuaian protokol kesehatan, seperti masker, face shile, tisu, disinfektan, dan lain-lain,” ungkapnya.

Anggaran tersebut juga digunakan untuk fasilitasi rapid test bagi petugas PPDB di lapangan. Dulrokhim memastikan, seluruh petugas lapangan telah mengikuti tes kesehatan tersebut dan akan menjalankan protokol kesehatan saat bertugas.

“Memang untuk Pilbub kali ini kita tidak hanya fokus pelaksanaan tahapan, tapi juga fokus untuk menerapkan protokol kesehatan dan menyikapi pandemi,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!