Metro Times (Purworejo) Kepala Desa Nglaris, Kecamatan Bener, Purworejo, Nirman mengajak masyarakat terdampak bendungan Bener (Masterbend) tak hanya menjadi penonton dalam pengembangan pariwisata bendungan Bener.
“Masterbend jangan hanya jadi penonton dalam pengembangan destinasi wisata Bendungan Bener. Harus kompak, dan perlu organisasi yang sah sebagai wadah agar bisa mendapat bantuan pemerintah,” kata Nirman dalam blusukan yang dilakukan calon bupati dan wakil calon bupati, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi, Sabtu (30/11).
Ia pun mengajak, Masterbend yang berada di wilayah Desa Nglaris terus berdampingan dengan pemerintah daerah, untuk sama-sama mendorong program pemberdayaan dari pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Kita dorong sama-sama, supaya ada program pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan pemerintah untuk warga. Bendungan Bener kedepan akan dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Purworejo, maka kita jangan hanya jadi penonton,” katanya.
Membuka sambutanya dalam kegiatan tersebut, Dion Agasi Setiabudi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan warga Nglaris dan Masterbend. Senada dengan Kades Nglaris ia pun berharap Masterbend bisa menangkap peluang dalam pengembangan Bendungan Bener maupun program strategis lain yang akan dilaksanakan pemerintah pusat dalam waktu dekat
“Masterbend tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pasangan ibu Yuli Hastuti dan saya. Kami berkomitmen untuk itu. Akan banyak peluang di Purworejo dan itu harus ditangkap agar tidak hanya jadi penonton,” ucap Dion.
Ia pun berharap Masterbend kedepan sekaligus harus busa meningkatkan manfaat bukan hanya bagi para anggota, melainkan harus meluas kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah terdampak.
“Salah satu peluang yang sudah di depan mata adalah program makan gratis. Ini ada peluang, Purworejo tahun 2025 akan dibangun dua dapur umum untuk program tersebut. Satu dapur akan menyiapkan 3000 porsi makan setiap hari bagi anak-anak sekolah,” sebut Dion.
Dalam program ini, khusus untuk Purworejo setiap bulan membutuhkan 1,6 ton stok ikan mas. Selain itu, untuk mendukung program presiden Prabowo itu dibutuhkan komoditas lain seperti beras, sayur, telur serta daging ayam.
“Untuk ikan disini potensinya luar biasa air bersih melimpah. Disini bisa jadi pusat budidaya ikan. Masterbend harus bisa menangkap peluang tersebut,” imbuhnya.
Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan melalui program desa. Pemerintah daerah siap memberi dukungan sarana dan prasarana seperti kolam dan lain sebagainya. Sebelum program makan gratis dimulai ia berharap Masterbend bersama pemerintah desa masing-masing diminta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di desa.
“Siapkan orang-orangnya, kalau mereka sudah siap nanti kita siapkan program pembinaan. Target presiden di tahun 2028 nanti akan ada 8 dapur umum di Purworejo. Peluang ini harus di tangkap. Monggo kolaborasi bersama,” kata Dion lagi.
Selain terkait keberlangsungan Masterbend, pada acara blusukan itu Yuli-Dion juga menyerap aspirasi pada bidang lain seperti pariwisata, infrastruktur jalan, penerangan, irigasi, kebutuhan air bersih serta sejumlah persoalan yang lain. (dnl)