Ketua PCNU Kota Semarang, KH. Anashom
- iklan atas berita -

Metro Times Semarang – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH Anashom meminta rencana program kerja NU Kota Semarang dikritisi oleh Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kelurahan agar relevan dengan kondisi terkini.

“Mohon program kerja yang sudah disusun panitia ini bisa dikritisi,” kata Anashom saat membukan Focus Group Discussion pra Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kota Semarang secara virtual, Sabtu (24/7).

 

Kegiatan yang berjalan secara terpusat dari Aula PCNU Kota Semarang ini diikuti perwakilan dari MWCNU dan diakses lewat zoom meting oleh Ranting NU dan jamaah. “Link kegiatan ini sudah kita share juga ke grupnya pengurus wilayah dan warga NU,” ungkapnya.

 

ads

Menurut Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, FGD berjalan sesuai dengan tuntutan zaman, tidak sebatas karena adanya pandemi Covid-19. “Memang kita harus memasuki dunia IT, tuntutan era modern. Kegiatan bisa berjalan secara langsung dan online lewat zoom meeting,” ujarnya.

“Dunia IT (Internet dan Teknologi) ini jangan menjadi asing. Adanya pandemi ini, kita sudah dipaksa oleh Allah untuk belajar IT ini,” kata Anashom melanjutkan.

 

Terkait dengan program kerja, Anashom meminta agar usulan berdasarkan tipologi atau karakteristik warga NU Kota Semarang. “Program ideal untuk PCNU Kota Semarang ini seperti apa? Pola masyarakatnya seperti apa, kemudian kita ini harus mengembangkan apa. Jadi, program kerja harus mempertimbangkan perbedaan karakteristik warga NU. Warga NU di kota ini beda dengan NU di kabupaten yang hubungannya dengan kiai lebih kuat. Karakter pedesaan ini harus ditransfer ke NU perkotaan,” tegasnya.

 

Selain tipologi, Anashom juga meminta agar usulan rekomendasi, baik ekternal maupun internal diharapkan komgkrit atau tidak mengambang. “Mungkin usul kepada pemerintah untuk memperhatikan anak yang tiba-tiba jadi yatim di masa pandemi Covid-19,” urainya.

 

Dia juga meminta agar program kerja MWCNU yang dianggap baik bisa dijadikan contoh seperti program kaderisasi. “Kaderisasi yang terbanyak di MWCNU Pedurungan, atau yang luar biasa MWCNU Semarang utara yang luar biasa menjalan program SISNU (Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama). Hal-hal ini perlu dijadikan rekomendasi untuk perbaikan (NU Semarang) ke depan,” tandasnya.

 

Anashom juga mengingatkan bahwa rekomendasi dalam FGD akan berjalan sesaui tahapan, yakni lewat sidang program kerja. Termasuk rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah. “Menurut saya, bukan hanya kita, NU, tapi pemerintah dan semua elemen menginisiasi doa bersama agar pandemi ini cepat berakhir. Ini sudah saya sampaikan, tapi akan lebih kuat lagi kalau diusulkan dalam FGD ini,” tandasnya.

 

Hal senada ditegaskan Ketua Panitia Konfercab NU Kota Semarang, H Abdul Rohman. Menurut dia, kegiatan FGD ini sangat penting karena program kerja ini jadi blue print atau cetak biru bagi kepengurusan yang akan datang.

“Rumusan hasil rekomendasi ini akan menjadi kerangka program yang bagus bagi siapa pun yang menjadi pemimpin selanjutnya,” jelasnya.

 

Bahkan, lanjutnya, jika bisa dirumuskan dengan baik rumusan bisa sampai 25 tahun mendatang. Jadi jelas step by step langkah yang akan ditempuh oleh pengurus NU di masa mendatang. “Draft yang sudah diterima bisa dibongkar relevansinya, jadi bisa meniadakan program tertetu, mengganti maupun menambah program sesuai dengan rencana target,” terangnya.

 

Dia juga mengingatkan bahwa program kerja NU adalah program yang harus disukseskan oleh semua elemen yang ada di NU. “Jadi ini bukan hanya program kerja pengurus NU, tapi semua elemen dan warga NU,” pungkasnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!