- iklan atas berita -

Metro Times (Wonosobo)- KNPI DPD II Kabupaten Wonosobo menggelar refleksi sumpah pemuda dengan tema “Reorientasi Gerakan Organisasi Kepemudaan Dimasa Pandemi”,pada Rabu(28/10).

acara tersebut dihadiri kurang lebih 17 Organisasi Kepemudaan diberbagai lini di Kabupaten Wonosobo, Seperti Bem Unsiq, FPW(Forum Pemuda Wonosobo), PMII,IPNU-IPPNU,FATAYAT,ANSOR,BANSER,PD Muhammadiyah, IPM,Pemuda Rifaiyah, HIPMI dan beberapa Organisasi Kepemudaan lainya.

Hadir sebagai narasumber pada refleksi hari Sumpah Pemuda yaitu, Kapolres Wonosobo, Dandim 0707Wonosobo, dan Kesra Sekda Kabupaten Wonosobo. Forum tersebut dilaksanakan dengan standart protokol kesehatan, sehingga berjalan dengan nyaman,aman dan lancar.

Mengilhami dari refleksi sumpah pemuda, peran organisasi kepemudaan dituntut untuk selalu produktif,kreatif, memiliki terobosan serta akurasi yang jitu dalam mengambil peran di dalam masyarakat.

ads

Kegiatan-kegiatan bermasyarakat tetap boleh dijalankan, namun tetap pada prosedur kesehatan dan menjaga rasa aman. Karena sejatinya covid bukan pemyakit disaster yang mematikan, namun tidak boleh lengah. Maka fungsi OKP adalah turut serta memberi edukasi kepada masyarakat agar selalu waspada, dan sadar akan bahaya Covid19.

Menurut ketua HIPMI Wonosobo Awank, menjelaskan counter terhadap covid ini utamanya adalah mindset dan kepedulian agar tidak lapar, tidak terpapar dan yang paling penting, tidak terkapar. Menurut Awank, selain penanganan covid19 yang masih terus melambung, penting untuk disimak yaitu faktor ekonomi. Faktor ini sangat krusial, karena Wonosobo sendiri mengalami beberapa problem, seperti ditemukan rumah makan yang memungut pajak 10% untuk diserap Pemda. Padahal kota tahu, rakyat kembang- kempis berjuang untuk tetap bertahan dimasa pandemi ini.

Sektor pertanian sebagai starter utama alangkah baiknya jika bisa dipasarkan dengan skema yang efektif dan efisien, merambah ke pasar luar Wonosobo, merambah PKH untuk dipasarkan, atau lingkup yang lebih luas agar roda ekonomi masyarakat Wonosobo semakin bergairah.

Sementara Dandim Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat menegaskan, Pentingnya mentaati Protokol dari hal yang terkecil seperti penggunaan masker, serta mendorong OKP turut serta menyadarkan masyarakat, turut serta beraksi dalam menangani problem ini , tidak menyepelekan Covid, walaupun hingga kini Wonosobo masih terus bertambah jumlah yang positif.

Kurangnya fasilitas seperti Lab, dan jumlah ahli medis yang minim, memang patut disayangkan, bahkan angka kematian pada tahap ini, rata-rata perminggu 3-4 jiwa. Antrean hasil Swab tes hingga hari ini (28/10) masih menembus angka ±500 jiwa.

Dandim Wonosobo juga berharap, sektor- sektor yang lain terus digenjot produktivitasnya walaupun dimasa pendemi, peran pemuda untuk berjuang memang harus lebih kreatif. Tidak hanya sektor pertanian dan pariwisata, walaupun Pariwisata hari ini mengalami penurunan yang drastis. Solusi OKP inilah nantinya berperan aktif.

(28/10)Dandim wonosobo memberikan materi terkat pandemi dan solusinya.

Kapolres Wonosobo AKPB Fannky Ani Sugiharto,S .IK.,MSi menginginkan sebuah resolusi yang nyata, partisipasi OKP untuk progresss yang baik, dengan selalu action dilapangan. Karena kelonggaran ini mari berjibaku menata perekonomian, Wonosobo memiliki banyak hotel,home stay, dan sektor yang belum berizin, maka ini adalah kesempatan untuk mengajukan izin resmi dengan harapan simbiosis mutualisme berjalan sesuai harapan. Kemas Sayur-sayur wonosobo untuk keluar, kerjasama dengan pedagang,instansi, umkm, untuk mengambil sayur dari wonosobo.Kearifan lokal harus dikampanyekan dengan maksimal bahwa “Wonosobo Maer”.

(28/10) Kapolres wonosobo memaparkan pentingnya Pemuda melakukan terobosan yang akurat.

Ketua KNPI Wonosobo Mohamad Fanani,S.sos menjelaskan “Dimalam refleksi Hari Sumpah Pemuda tahun ini, kami bersinergi dengan Organisasi Kepemudaan(OKP) di Wonosobo berharap akan selalu sinergi dan berkontribusi penuh dengan Pemda. Kegiatan-kegiatan juga sudah diberi kelonggaran, dibatasi jumlah peserta ,mematuhi 3M(menjaga jarak, mencuci tangan,dan memakai masker), momentum inilah yang harus dimanfaatkan secara baik oelh OKP”,tururnya saat diwawancarai Metro Times.

Diskusi yang membahas aspek hingga menyeluruh dimasa  ini, ditanggapi dengan baik oleh Ketua Ansor Wonosobo Sahabat Santoso dan Ketua FPW Wonosobo Dwi sukatman. Yang pada intinya menjaga kesejukan dan kebhinekaan, merawat tali silaturahmi, serta bermanuver untuk mewujudkan kinerja nyata, yang nantinya masyarakat akan merasakan hasilnya, Pemuda Wonosobo handal, mampu hadir memayungi masyarakat dengan profesional, serta progres yang jitu.

Puncak dari acara Refleksi Sumpah Pemuda Tahun 2020, ditutup dengan deklarasi 3M (mencuci tangan, menjaga jarak,dan memakai masker), pemakaian rompi didampingi langsung Kesra Sekda Wonosobo Harjanto,SIP.MM, sebagai wujud dukungan terhadap OKP yang solid, tangguh dan mampu merefleksikan Sumpah Pemuda Tahun 2020 sebagai acuan untuk mengembangkan, serta melesatkan karya.Walaupun dalam posisi Pandemi.(Arr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!