- iklan atas berita -

Metro Times (Bali) Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Jawa Tengah menggandeng Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bali memacu pengembangan kepemudaan guna ikut memajukan bangsa dan terutama wilayahnya.

Hal itu ditandai dengan study banding DPD KNPI Jateng yang difasilitasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah untuk mendengar berbagai inovasi yang dilakukan Dispora Bali dalam pengembangan pemuda dan wisata di Pulau Dewata Bali.

Adapun study banding ini diikuti lebih dari 80 pengurus KNPI se-Jateng, mulai Ketua DPD KNPI Jateng berserta pengurusnya, Ketua DPD KNPI Kabupaten/Kota se-Jateng, Tim Petanggguh KNPI Jateng dan Tim Media KNPI Jateng.

Rombongan dipimpin oleh Kabid Kepemudaan Disporapar Jateng, Ali Huda didampingi Ketua DPD KNPI Jateng, Tino Indra Wardono, dan diterima oleh Kepala Dispora Bali, Kepala Dispora Bali, Drs KM Boy Jayawibawa MSi. di Gedung Dispora Bali, Jalan Raya Puputan Niti Mandala Renon Denpasar, Bali.

ads

Kepala Bidang Kepemudaan Disporapar Jateng, Ali Huda mengatakan, study banding ini diharapkan mampu terjalin kerjasama kemitraan pengembangan kepemudaan antara Pemerintah Bali dengan KNPI yang membawahi berbagai organisasi lain.

“Kami ke sini dalam rangka menimba ilmu, sehingga nantinya dapat mengembangkan dan mengoptimalkan kepemudaan di Jateng dengan provinsi lain, bisa saling mengisi,” ujarnya Kamis (21/2).

Ketua KNPI Jateng, Tino Indra Wardono mengemukakan, Bali sudah tidak diragukan lagi dalam hal pariwisata, budaya dan toleransinya yang membuat banyak didatangi pengunjung baik nasional maupun mancanegara, sehingga sangat tepat apabila dijadikan acuan.

“Bali sudah tidak diragukan lagi, kami ingin belajar bagaimana melestarikan budayanya, sehingga kami bisa pula memajukan wilayah kami agar turut di kenal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Bali, Drs KM Boy Jayawibawa MSi. menyampaikan, rasa terima kasihnya sudah memilih Bali sebagai wilayah kemitraan kepemudaan, ia pun sangat terhormat diberikan kesempatan tersebut.

Disebutnya, banyaknya wisatawan yang datang memang turut membawa budaya masing-masing, sehingga perlu kiranya pemuda di wilayah masing-masing dibekali pengetahuan agar tidak ikut larut.

Di tengah gempuran budaya-budaya, toleransi menjadi kunci utama, dan sejauh ini di Bali toleransi belum pernah ada gesekan. Semoga bisa terus berjalan baik,” tandasnya. (af/dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!