Metro Times (Kendal) Curah hutan tinggi yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan ruas jalan beton di Desa Surokonto Kulon, Kecamatan Pagruyung, kondisinya menggantung.
Menggantungnya ruas jalan tersebut disebabkan tanah penyangganya mengalami longsor.
Menurut oenuturan warga setempat,Wuryanto mengatakan, longsornya tanah penyangga ruas jalan beton tersebut disebabkan kondisi tanah yang labi. Hal itu dibuktikan dengan adanya senderan yang sudah dibangun puluhan tahun ikut hanyut.
“Pagi tadi, saya lihat tanah sudah longsor dan posisi beton cor menggantung karena tanah yang selama ini menahan dan jalan lama sebelum cor sudah longsor,” ungkapnya, rabu(15/1/2020).
Ia juga mengatakan, sebelum jalan dibeton pernah terjadi longsor. Hal itu juga yang menbuat perusahaan tambang yang ada di sekitar lokasi, mananam pohon sengon. Bahkan beberapa perusahaan tambang juga melakukan pembibitan sengon. “Pohon sengon yang ditanam belum besar, maka saat tanah penyangga longgor ikut ambruk,” ujarnya.
Sementara, Bupati Kendal, Mirna Annisa saat dikonfirmasi membenarkan adanya jalan yang longsor tersebut. Pihaknya sudah memerintahkan jajarannya untuk menutup jalan tersebut dan menutup beberapa perusahaan galian C untuk tidak beroperasi, sambil memperbaiki longsor.
“Demi keamanan semua, truk galian c tidak boleh melintas di sepanjang jalan Weleri Pageruyung. Dinas Perhubungan Kendal sudah memasang rambu-rambu larangan melintas untuk roda empat atau lebih,” tandasnya.(Gus)