- iklan atas berita -

 

Metro Times (Banjarmasin) Markas Besar TNI-AD kembali mengutus Tim Monitoring sergab Upsus Swasembada Ketahanan Pangan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Tim beranggotakan tiga orang yang langsung di bawah Koordinator
Kolonel Inf Firmansyah dengan didampingi Kolonel Inf Rahmad Zulkarnaen, Kolonel Kav Dikdik Setiadi, langsung menuju Kodim 1006/Martapura dan disambut langsung oleh Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto SIP MM MIPol, Kasdim Mayor Inf Moh Mulyono, Pjs Pasi Ter Kapten Inf Kurmanto, di Makodim Martapura, Selasa pagi (19/3).

Tim Sergap bertujuan mengetahui perkembangan maupun upaya serta kendala di lapangan tentang serapan gabah petani di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, serta harga beli HPP khususnya beras di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini disampaikan Dandim saat memaparkan terkait pelibatan TNI AD Kodim Martapura dalam Upsus Pajale.

“Kodim Martapura hanya berupaya membantu Bulog agar para petani masa panen gabahnya dapat disalurkan dengan baik tanpa melalui tangkulak” jelas Dandim Martapura.

ads

Tiga hari keberadaannya di Kalimantan Selatan Kolonel Inf Firmansyah
arahan yang diberikan pernyataan serupa. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana serapan gabah di daerah-daerah, sesuai target yang telah ditetapkan.

Dikatakannya, pembelian secara teknis gabah petani telah dilakukan Badan Urusan Logistik dan keberadaan tim Satgas Sergap TNI AD hanya mendukung kinerja Bulog dalam melakukan serapan gabah dari petani, sehingga target daerah bisa tercapai optimal.

Hal ini di sampaikan pada pertemuan serta diskusi dan tanya jawab yang berlangsung di Aula Makodim, dengan dihadiri oleh seluruh Danramil, Kadis Tph Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, Babinsa, Manteri tani, Mitra Bulog, Kapolsek, Sub Drive Provinsi Kalimantan Selatan.

Dirinya menuturkan, timnya datang ke wilayah Banjarmasin memonitoring serapan gabah petani melalui Bulog sebagai sarana aspirasi petani menyalurkan hasil panennya yang akan di jual.

Keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan karena ini bisa mendorong program penyerapan gabah petani. Agar penyuluh pertanian selalu mendampingi para petani untuk bisa membantu menyerap gabah hasil panen di wilayahnya, kemudian disetorkan ke Bulog atau Mitra yang ada di wilayah, dan hasilnya akan kita laporkan .

Hasil pertemuan dan diskusi Bulog sebagai sarana pembeli penyerab gabah petani belum bisa menentukan permintaan petani dengan harga murah. Hasil akan di sampaikan saat rakor kerja bersama pemerintah, Perum Bulog dan TNI di Banjarmasin. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!