- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Produksi lokal pelaku usaha di Kabupaten Purworejo rupanya sudah ada yang mampu menembus pasar Eropa. Valuasi ekspor tersebut mencapai Rp22,5 miliar.

Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi, Selasa (19/11) melepas perdana ekspor produk lokal Purworejo. Produk PT Eco Choo tersebut berupa coffee wood and coconut rope dog chew dan pengiriman dilakukan ke Belgia.

Faiz mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo yang akan mengekspor 30 kontainer coffee wood and coconut rope dog chew ke Belgia selama 1 tahun.

“Ekspor ini, bukan hanya sebagai pencapaian kesuksesan dan kebanggaan bagi Bapak/Ibu, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Purworejo,” ucap Faiz.

ads

Lebih lanjut Pjs Bupati mengatakan momentum lepas ekspor ini merupakan bukti nyata bahwa produk lokal memiliki daya saing di pasar internasional. Menurutnya Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew tidak hanya mencerminkan kreativitas dan inovasi, tetapi juga menunjukkan bagaimana sumber daya alam lokal dapat diolah menjadi produk berkualitas tinggi yang bernilai ekspor.

“Ini mencerminkan semangat keberlanjutan yang kini menjadi tren global,” tandasnya.

Dikatakan juga, Pemerintah Kabupaten Purworejo berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri lokal, baik melalui fasilitasi pelatihan, penyediaan akses pasar, maupun kemudahan regulasi.

“Kami juga berharap keberhasilan ekspor ini menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya di Purworejo untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya,” pungkasnya.

Sementara itu Koordinator Wilayah Desa Sejahtera Astra Purworejo Ariza Triwibowo menyampaikan program Desa Sejahtera Astra diluncurkan pada tahun 2018 dan berkolaborasi di Purworejo mulai tahun 2021.

“Ekspor ini menunjukkan bahwa produk unggulan dari Purworejo telah diterima dengan baik di pasar internasional,” ujarnya.

Direktur PT Eco Choo, Dewi Harlas menjelaskan, kontainer yang dilepas bukan hanya sekadar muatan barang, tetapi sebuah persembahan untuk devisa negara dan kontribusi swasta dalam memperkuat ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor ekspor produk UMKM. Lebih lanjut diharapkan di masa mendatang, pemerintah dapat memberikan lebih banyak dukungan kepada UMKM.

“Saat ini kami masih sangat kekurangan dari segi kapasitas produksi dan supply bahan baku, karena order yang turun sebetulnya lebih dari 3 kontainer 40″ hc tiap bulan tapi baru mampu dipenuhi 1 kontainer saja,” katanya.(adv/24)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!