Metro Times (Makasar) – Ajang Forum Anak Nasional (FAN) yang berlangsung sejak tanggal 19 Juli 2019 resmi ditutup oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (Mama Yo) di Benteng Rotterdam, Makasar, Sulawesi Selatan. Kepada 514 peserta FAN Mama Yo berharap para peserta dapat menerapkan tugas dan kewajiban mereka sebagai pelopor dan pelapor dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. FAN menurut Mama Yo adalah suatu wadah yang mengumpulkan semua anak Indonesia untuk saling mengenal satu sama lain dan melatih peserta untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Kalian adalah agen perubahan. Masa depan ada di tangan kalian. Gunakan peluang ini dengan baik, dan juga ada 13 isu yang dipelajari seperti isu narkoba, kesehatan dan media sosial, sehingga nantinya setelah kembali ke rumah dan kampung halaman, kalian semua sebarkan luas ke sesama teman sebagai suatu pembelajaran mengisi satu sama lain, sehingga kalian semua dapat menjadi pelopor dan pelapor,”ujar Mama Yo.
Mama Yo juga mendorong agar seluruh instansi baik di Pusat maupun daerah terus meningkatkan kapasitas Forum Anak di daerahnya masing-masing. Dengan meningkatkan kapasitas Forum Anak, diharapkan akan meningkatkan ketahanan diri anak, sehingga mereka lebih resistant terhadap kemungkinan menjadi korban kekerasan, pelecehan dan diskriminasi serta perlakuan salah lainnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengingatkan kembali hakikat anak-anak yang akrab dengan dunia bermain sehingga dirinya mendorong dibangkitkannya kembali kehadiran dan fungsi dari permainan tradisional anak-anak seperti yang sering dilakukan anak-anak jaman dahulu.
“Kami mendorong dimunculkannya kembali permainan-permainan tradisional meskipun saat ini banyak permainan melalui gadget yang lebih canggih. Akan tetapi permainan tradisional di Indonesia contohnya seperti di Sulawesi Selatan banyak mengandung pesan dari para leluhur kita. Kami sedang memikirkan cara agar permainan tradisional dapat dimunculkan di berbagai acara di masyarakat karena mengandung unsur-unsur makna kehidupan yang mendasar,”pungkas Andi Sulaiman.
Forum Anak Nasional yang telah berlangsung selama satu dekade telah berhasil merumuskan Suara Anak Indonesia yang akan diperdengarkan pada puncak acara Hari Anak Nasional 23 Juli 2019. Perumusan ini dihasilkan melalui diskusi kelompok disesuaikan dengan 13 isu krusial yang dihadapi anak-anak Indonesia saat ini.
Sementara itu, sebelumnya Kemen PPPA telah memberikan penghargaan Dafa Awards. Dafa Awards adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada Forum Anak tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dari seluruh Indonesia yang konsisten menyuarakan hak anak pada beberapa kategori, yakni lingkungan, kesehatan, pendidikan, partisipasi, pengembangan kapasitas, dan media sosial. Mereka telah mengirimkan data dan informasi dalam bentuk video terkait aktivitas, kegiatan, dan perkembangan terbaru sesuai dengan tema klaster yang mereka pilih, yakni hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya; dan perlindungan khusus.(nald)