BREBES, metrotimes.news – Ketua Partai Prima Kabupaten Brebes Jawa Tengah Andri Yono mengaku tidak ingin ada kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November mendatang di Kabupaten Brebes 2024.
Hal ini menanggapi adanya potensi kotak kosong di Pilkada Kabupaten Brebes 2024, usai mayoritas partai politik diprediksi bakal mendukung Paramitha Widya Kusuma di dalam kontestasi tersebut.
“Kami masyarakat Kabupaten Brebes tidak ingin Pilkada 2024 ini ada kotak kosong. Kami bakal hadirkan lawan dari Widya Kusuma untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Brebes,” ujar Yono kepada awak media, Selasa (3/09/2024)
“Kami warga Nahdliyin tidak ingin dikekang oleh segelintir politikus yang ingin merebut kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis. Sekarang kami buktikan Pilkada Brebes tidak ada kotak kosong,” imbuhnya.
Yono menuturkan Widya Kusuma adalah kader PDI Perjuangan Kabupaten Brebes dan konon disebut telah memborong semua parpol yang lolos di parlemen.
Tentunya dengan sikap itu kami masyarakat Brebes menolak keras bakal terjadinya kotak kosong di Pilkada Brebes.
Yono menegaskan bahwa pihaknya telah menggerakkan semua partai non parlemen untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Brebes.
Dari hasil kesepakatan pihaknya telah memberikan dukungan rekomendasi kepada Ady Setiawan dan Waidin. Keduanya adalah tokoh Nahdliyin yang sudah diakui oleh para kiai di Jawa Tengah.
Brebes yang aslinya dari bara yang artinya tanah datar luas dan basah artinya mengandung air. Fenomena kotak kosong membuat para kyai dan warga nahdliyin prihatin.
“Kami sudah sepakat Mas Ady Setiawan dan Mas Waidin adalah figur yang didukung para kiai dan alim ulama. Kami optimis Mas Ady dan Mas Waidin bisa melawan calon bupati Widya Kusuma di Pilkada Brebes,” tegasnya optimis.
Dikatakannya, direstuinya Ady Setiawan yang diusung dari partai non parlemen bukan tanpa alasan. Munculnya nama Ady Setiawan dikarenakan dia adalah tokoh NU yang sudah dikenal bahkan jiwa sosial merakyat.
Kenapa mencalonkan Ady setiawan? Yono membeberkan, bahwa Mas Ady merupakan tokoh NU yang pernah menjabat Ketua LPNU PWNU Jawa Tengah dan Pengurus LKKNU Jawa Tengah ikut terpanggil untuk mengisi manifestasi hak politik masyarakat melalui perpanjangan waktu pilkada kabupaten brebes
Selain itu nama Waidin juga tidak kalah pentingnya, dia mantan anggota DPRD Kabupaten Brebes dari Fraksi PKB yang sudah tiga periode menjabat.
“Kalau kami bilang komplit ya inilah pasangan yang sudah komplit Mas Ady dan Mas Waidin. Keduanya tokoh Nahdliyin yang cukup kuat,”kata Yono.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan tidak akan memfasilitasi kampanye kotak kosong di daerah yang hanya memiliki pasangan calon tunggal. Dia mengatakan KPU tidak diwajibkan oleh UU Pilkada untuk memfasilitasi kampanye kotak kosong.
“Undang-undang Pilkada tidak mengatur tentang kewajiban KPU untuk memfasilitasi kampanye surat suara tak berfoto atau yang sering kali disebut dengan kotak kosong,” kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam. rilisnya di Kantor KPU RI, belum lama ini.
Idham menilai kotak kosong hanyalah istilah dalam pemilihan kepala daerah. Sebab, kata dia, tidak ada istilah kotak kosong di dalam Pilkada, melainkan surat suara tak berfoto.
Idham menyampaikan pihaknya tidak melarang masyarakat yang ingin mengkampanyekan kotak kosong di Pilkada. Namun, Idham mengatakan masyarakat tidak boleh menghasut agar tidak menggunakan hak suaranya.
“Yang dilarang itu, menghasut orang untuk tidak memilih. Menghasut orang untuk tidak menggunakan hak suaranya, itu yang dilarang oleh UU,” ujarnya. (af).