- iklan atas berita -

 

Metro Times (Magelang) Isak tangis melanda Ibunda dari siswa kelas 3 di Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama MTs NU Salam yaitu Ayuniati. Dirinya merasakan kepedihan ketika diberitahu oleh pihak sekolah kalau anaknya yaitu Arya Rizqi Pradana di coret dari daftar sekolah.

Ayuniati kepada Metro Times mengatakan, awalnya anaknya selalu melakukan kenakalan dan pelanggaran dari bolos, tidur di kelas dan pelanggaran yang lainnya. Dan di hari Senin tanggal 28 pihak sekolah merapatkan dan telah mengambil keputusan.

Pada waktu itu dirinya diminta datang ke sekolah, dan dirinya langsung datang ke sekolah pada Sabtu tanggal 2 Februari 2019, dimana pihak sekolah sudah tidak mampu membimbing anaknya dan memberi hukuman berupa anaknya dikeluarkan atau di coret dari daftar UN. Padahal menurutnya anaknya sudah kelas 3 dan 2 bulan lagi tes ujian, maka dirinya membujuk dengan emosi berurai air mata, maka pihak sekolah memberi pilihan kedua, anak bisa ikut UN dengan membayar 2 juta.

“Saya bilang jika saya bayar 2 juta apa besok Senin anak saya bisa ikut simulasi, dan pihak sekolah menjawabnya, jika Ibu cepat menyelesaikan itu maka anak Ibu bisa mengikuti. Dan alasan membayar 2 juta karena anaknya dikeluarkan dan untuk menjadi murid lagi harus daftar ulang lagi seperti anak kelas 1 yang baru masuk” terang Ayuniati, orang tua dari siswa yang di coret dari sekolahnya.

ads

Tidak menyerah disini saja, Ayuniati kemudian pergi ke Dinas P dan K, dan Dinas memberi saran ke Kemenag karena anaknya sekolah di MTs. Dan setelah ke Kemenag, Kemenag mau membantu sebatas mana administrasi anaknya itu ikut daftar peserta UN tidak, karena sekolahnya adalah milik Yayasan.

“Saya menemui Ketua Yayasan tingkat Kecamatan, dan Ketua Yayasan menjembatani dengan duduk bersama, namun anak saya tetap dikeluarkan, dan saya minta surat keputusan pengeluaran tidak diberi. Sebenarnya sayang sekali, karena anak saya sudah beritikad baik dalam seminggu meminta maaf kepada semua yang disalahi, tapi anak saya tidak direspon dan sampai sekarang buku pelajaran anaknya masih di kelas karena tidak boleh masuk kelas dan tiap masuk kelas disuruh keluar” tambahnya.

Kepala Sekolah MTs NU Salam yang di dampingi Guru BK yaitu Arina Abida, S.Ag kepada wartawan Metro Times mengatakan, pihak sekolah tidak mengeluarkan siswa atas nama Arya Rizqi Pradana yang saat ini duduk di kelas 3, namun pihak sekolah mencoret siswa tersebut. Dan pihak sekolah mencoretnya karena banyak sekali pelanggaran yang dibuatnya, salah satunya berani dengan Gurunya, dan hal itu yang tidak bisa dimaafkan. Dan untuk uang 2 juta itu juga adalah karena anak tersebut saat ini sudah tidak terdaftar di sekolah ini, dan uang 2 juta itu adalah uang untuk daftar ulang lagi seperti anak kelas 1 lagi karena sudah tidak terdaftar di sekolah sini.

“Keputusan ini adalah sudah final, dan bukan keputusan saya tapi keputusan semua Guru. Dan keputusan dari semua Guru disini adalah mencoret siswa tersebut atas nama Arya Rizqi Pradana” jelas Kepala Sekolah MTs NU Salam, Arina Abida, S.Ag saat dikonfirmasi dengan wartawan, Senin (11/2).

Ayuniati sangat menyayangkan sekali apa yang menjadi keputusan dari para Guru dan Kepala Sekolah MTs NU Salam. Menurutnya, dirinya hanya meminta keadilan untuk anaknya, karena sebentar lagi UN, namun isak tangisnya seakan ada artinya yang selama ini untuk memperjuangkan anaknya agar tetap bisa melanjutkan sekolah di MTs NU Salam dan mengikuti UN seperti para siswa dan siswi yang lainnya. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!