- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah yang kaya akan seni dan budaya. Namun, seiring berjalannya waktu, seni ataupun budaya khas Purworejo semakin memudar. Dalam keadaan ini, Dewan Kesenian Purworejo (DKP) bersama Yayasan Kertagama Jakarta berusaha untuk menghidupkan kembali seni khas Purworejo yang telah lama terkubur yaitu wayang Kaligesingan melalui Pentas Rekonstruksi Pakeliran Gagrag Bagelenan.

Pentas Rekonstruksi Pakeliran Gagrag Bagelenan secara daring tersebut akan dilaksanakan Sabtu (29/08/2020) di Rumah Budaya Sae Laras desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing.

Wayang Kaligesingan merupakan wayang khas daerah Purworejo. Tokoh pada wayang Kaligesingan umumnya sama dengan tokoh pewayangan biasa, namun yang membedakannya ialah bentuk tatahan dan aksesoris tokoh wayangnya.

Saat ditemui usai mengikuti talkshow di Irama FM Purworejo, pada Jumat (28/08/2020) Dr. Sudibyo, M.Hum., pengurus DKP sekaligus ketua panitia Pentas Rekonstruksi Gagrag Bagelenan, menjelaskan bahwa Pentas Rekonstruksi Gagrag Bagelenan yang akan dilaksanakan pada hari ini Sabtu (29/08/2020) merupakan pementasan pertama Wayang Kaligesingan Gagrag Bagelenan di Purworejo setelah lama tidak dipentaskan. Pentas ini merupakan kelanjutan dari webinar Wayang Kaligesianan yang telah sukses dilaksanakan pada Sabtu (15/08/2020) lalu.

ads

“Pentas Rekonstruksi Gagrag Bagelenan merupakan kelanjutan dari webinar Wayang Kaligesingan pada tanggal 15 Agustus kemarin. Pentas ini merupakan pentas pertama di Purworejo setelah puluhan tahun gagrag ini didiamkan dan semoga pentas ini akan terus berlanjut tiap tahunnya,” ungkapnya.

Sudibyo juga mengungkapkan bahwa DKP telah melakukan survei mengenai wayang Kaligesingan/Gagrag Bagelenan hampir setengah tahunan. Tujuannya tak lain ialah agar budaya khas Purworejo ini tidak pudar dan hilang.

“Kami bersama rekan-rekan lain sudah mempersiapkan dan menggali materi selama setengah tahunan. Tujuannya agar warga Purworejo atau sekitarnya dapat memahami dengan jelas mengenai wayang Kaligesingan sehingga seni lokal Purworejo ini tidak hilang,” ungkapnya.

Sudibyo berharap melalui acara ini, tradisi Gagrag Bagelenan dapat menjadi milik Purworejo seutuhnya. Tentu saja, harus ada pengembangan lebih lanjut mengenai seni ini agar dapat menjadi ikon Kabupaten Purworejo.

Sementara itu, Sekretaris DKP dan juga sekaligus Sekretaris Panitia, Hantoro Wibowo menyebut Pentas Rekonstruksi Pakeliran Gagrag Bagelenan akan dilaksanakan pada Sabtu (29/08/2020) pukul 20.00 sampai 01.00 secara daring melalui akun youtube Dinkominfo Purworejo serta akun youtube dan facebook media Purworejo24. Pentas ini mengangkat lakon Wahyu Kraton dengan dua dalang yaitu Ki Hartono Sastroguno dan Ki A. Novianto Nugroho S.Pd.

“Kita berkeinginan untuk memberi kesempatan masyarakat luas untuk menikmati pentas wayang kaligeisngan ini, tidak hanya Purworejo karena webinar kemarin juga diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Namun karena ada Pandemi Covid-19 sehingga kita hanya bisa mengajak masyarakat untuk menikmati pertunjukan wayang melalui daring atau live streamin.

Hantoro juga mengakui selain live streaming yang bekerja sama dengan Dinas Kominfo, pentas ini tidak menggunakan dana pemerintah. Biaya pementasan ini merupakan murni dari bantuan sejumlah pihak yang peduli dengan kebudayaan dan kesenian di Purworejo.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah terutama Yayasan Kertagama Jakarta yang memang peduli dengan kebudayaan terutama perkembangan wayang di Indonesia, juga sejumlah tokoh-tokoh Diaspora Purworejo di Jakarta, PDAM Tirta Perwitasari, Purworejo24, Dinkominfo, Rumah Budaya Sae Laras, Sanggar Tari Prigel, serta Irama FM. Selain itu kami juga didukung Panggung Kahanan nya Pak Ganjar Pranowo. Semoga ke depan akan semakin banyak pihak-pihak yang peduli dengan kelestarian dan upaya revitalisasi Pakeliran Gagrag Bagelenan ini,” pungkas Hantoro. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!