Nenek Ramisah Menangis Tanaman Padinya Dibabat Habis Orang Tak Dikenal

0
609
Orang tak dikenal membabat habis tanaman padi nenek Ramisah
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Melihat tanaman padinya yang hampir berbuah di sawah yang ikut Blok Kelurahan Sukodono Kecamatan Kendal, dibabat habis oleh orang tak dikenal, nenek Ramisah (57) hanya bisa menangis sedih.

Nenek yang tinggal di Kelurahan Candiroto RT 5 RW 2 Kecamatan Kendal, mengetahui tanaman padinya habis dibabat orang tak dikenal dari tetangganya pada rabu 6 Januari kemarin.

Sebagai seorang janda yang ditinggal mati suaminya 9 tahun yang lalu, selain bertani, Ramisah juga buka usaha kecil-kecilan dengan membuka warung kopi di kampungnya.

“Pariku dibabat enthek padahal meh woh (Padiku dipotong habis padahal sebentar lagi berbuah),” kata Ramisah tertunduk sedih saat ditemui di warung kopi miliknya, jumat (8/1/2021).

Ia mengungkapkan, setelah diberitahu tetangga sawahnya bahwa tanaman padi dilahan miliknya seluas 280 meter dibabat habis oleh 5 orang yang tidak dikenal, berencana akan segera melaporkan kejadian pengrusakan tersebut ke aparat kepolisian.

ads

“Padi saya yang dibabat itu dimasukkan ke dalam karung dan dinaikkan mobil pick up oleh 5 orang tak dikenal. Saya tak tahu mau dibawa kemana,” ungkapnya.

Dirinya menuturkan, lahan sawah yang ditanami padi tersebut, dibelinya bersama suaminya pada 08 Juni 2005 dari almarhum Surtini (60) bertempat tinggal di Kelurahan Sukodono yang merupakan besannya sendiri.

Dijelaskan, Surtini yang merupakan besannya pada saat itu butuh uang untuk biaya berobat lalu menjualnya kepada almarhum Ngaman dan Ramisah. Tidak hanya itu jual beli obyek tanah tersebut dibuat perjanjian bersama antara Surtini yang mendapatkan tanah dari orang tuanya Samiun dan tercatat dalam buku C Kelurahan Sukodono Nomor 193 persil 85 Klas D II dengan luas 280 meter persegi, tanah tersebut dijual kepada Bapak Ngaman bin Sairan dengan disaksikan Karsono, SE selaku pihak Lurah Sukodono saat itu dan dibumbuhi cap dengan bermaterai cukup.

Sepeninggal suaminya Ramisah tidak tinggal diam, ia menggarap sawahnya dengan ditanami padi. Hasil dari panen itu digunakanya untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dirinya juga diberikan kepada cucu-cucunya.

Ramisah yang merasa geram padinya dibabat habis orang tak dikenal berupaya melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dengan menggandeng kuasa hukum dari PBH Jakerham.

Terpisah, Ahmad Misrin, SH., MH selaku kuasa hukum Ramisah dari PBH Jakerham mengaku sangat menyayangkan aksi pengrusakan tanaman padi tersebut.

“Saat ini beberapa berkas untuk melaporkan kejadian tersebut masih kita lengkapi dan secepatnya akan kita laporkan ke Mapolres Kendal,” katanya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!