Metro Times (Purworejo) Berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) serta partai politik (Parpol) peserta pemilu di Kabupaten Purworejo sepakat menolak People Power dalam menyikapi hasil Pemilu 2019. Mereka berkomitmen untuk mengedepankan perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan.
Pernyataan sikap itu dilakukan pada kegiatan Buka Bersama bertajuk “Merajut Kebersamaan” yang digelar oleh Polres Purworejo di Rumah Makan Bambu Kuning Purworejo, Selasa 14 Mei 2019. Secara simbolis deklarasi damai dan menolak People Power diwakili oleh perwakilan tim sukses/pemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 dan 02. Deklarasi diamini sejumlah pimpinan Ormas kegamaan, seperti NU dan Muhammadiyah, Parpol, organisasi kepemudaan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang hadir.
Adanya pernyataan tersebut langsung mendapat apresiasi dari Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Kapolres AKBP Indra Kurniawan Magunsong SH SIK MM, Dandim 0708 Letkol Inf Muchlis Gasim SH MSi, serta para pejabat Forkopimda, FKUB, ketua KPU dan Bawaslu. Berangkulan dalam balutan bendera merah putih menjadi simbol penguat komitmen mereka.
Kapolres Purworejo AKBP Indra mengungkapkan, pelaksanaan Pemilu 2019 beberapa bulan terakhir ini telah berpotensi merenggangkan hubungan masyarakat karena adanya perbedaan pilihan. Karena itu, adanya pernyataan sikap damai dan menolak People Power dari seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilu menjadi sangat berarti.
“Mungkin dulu tensi kita tinggi, tapi dengan bulan puasa yang penuh berkah ini kita sama-sama cari pahala. Yang dulu agak renggang kita rapatkan, yang jauh kita dekatkan,” ungkapnya.
Lebih khusus Kapolres mengapresiasi sikap masyarakat Purworejo untuk menolak pengerahan massa atau gerakan people power yang akhir-akhir ini gencar digaungkan di tingkat nasional untuk menyikapi hasil Pemilu. Pihaknya meyakini, masyarakat Purworejo tidak akan terprovokasi.
“Mari kita tunggu dan terima keputusan KPU karena itu sudah menjadi proses demokrasi. Jangan lagi kita saling curiga dalam menyikapi hasil Pemilu,” tegasnya.
Buka Bersama sore itu diisi dengan tausiyah dengan pembicara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo, Drs H Pudjiono. Dalam ceramahnya, Pudjiono mengajak seluruh elemen masyarakat dapat kembali bersatu pasca pemilu.
“Mari Kita kembali menyatu dan menerima hasil pemilu dengan lapang dada. Kemarin kita berbeda dalam pandangan politik, tetapi masih dalam bingkai NKRI. Indonesia adalah tempat kita berpijak serta kita untuk bisa mencapai surga. Maka Indonesia menjadi pijakan kita, tidak boleh tercabik-cabik hanya untuk kepentingan lima tahunan,” tandasnya. (dnl)