- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Setelah empat tahun pengerjaan, pembangunan perlintasan tidak sebidang atau Overpass Tegalgondo di Desa Tegalgondo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo akhirnya tuntas. Keberadaanya resmi dioperasikan setelah diresmikan pada Kamis (7/1).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti proyek pembangunan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, didampingi Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya MSc.

Turut hadir secara virtual, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Ir Zulfikri MSc DEA dan Anggota Komisi V DPR RI Ir Sudjadi. Peresmian juga dihadiri Forkopimda, Sekda Purworejo dan sejumlah pejabat terkait.

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menyebut bahwa pelaksanaan pekerjaan pembangunan Overpass Tegalgondo bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan keselamatan perjalanan kereta api dengan menghilangkan perlintasan sebidang. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 91 Ayat 1, diamanatkan bahwa perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang.

ads

Menurutnya, pembangunan Overpass yang menggunakan teknologi Corrugated-Mortar Busa Pusjatan (CMP) itu merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Purworejo.

“Dengan telah dihapusnya perlintasan sebidang antara kereta api dengan jalan raya ini diharapkan memberikan manfaat, diantaranya dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya,” kata Zulfikri.

Bupati Agus Bastian mengungkapkan, pembangunan overpass ini merupakan solusi untuk meningkatkan perjalanan kereta api dan dapat menjadi salah satu model dalam menangani permasalahan perlintasan sebidang bagi daerah lain.

Bahkan, saat ini Overpass Tegalgondo telah menjadi destinasi wisata dadakan bagi masyarakat. Menurutnya, Overpass Tegalgondo menjadi bangunan yang sangat megah dan menonjol dibanding sekitarnya, sehingga menarik perhatian warga untuk melihat dari dekat dan berswafoto.

“Overpass ini tidak hanya sebagai perlintasan, tetapi juga sebagai destinasi wisata dadakan. Hanya saja ke depan perlu ditata sedemikian rupa, agar fungsi utamanya sebagai jalur transportasi tidak terganggu,” ungkapnya.

Bupati menambahkan, Pemkab telah mengusulkan pembanguan Overpass di Kecamatan Purwodadi. Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk mengusulkan pembangunan Overpass di kecamatan lain yang dilintasi oleh kereta api dengan perlintasan jalan sebidang.

“Selain disini, usulan kita juga di Purwodadi tepatnya Desa Plandi. Mudah-mudahan tahun 2021 ini dapat terealisasi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi akses mobilitas sehari-hari masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya MSc menjelaskan bahwa pembangunan Overpass Tegalgondo menggunakan pendanaan APBN (SBSN) dengan total anggaran sebesar Rp53.329.381.000 yang dibagi menjadi 2 tahap penganggaran.
Tahap I Tahun Anggaran 2017 – 2020 dengan total anggaran sebesar Rp27.554.590.000 dan Tahap II Tahun Anggaran 2020 dengan total anggaran sebesar Rp25.774.791.000.

“Dengan diresmikannya Overpass Tegalgondo ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kabupaten Purworejo, dan kedepannya dapat mengurangi angka kecelakaan di perlintasan sebidang,” kata Sumarjaya. (DNL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!