- iklan atas berita -

METROTIMES, MANOKWARI – Secara khusus, tugas pokok personel Satuan BKO Teritorial Gelombang III TA. 2020 di wilayah Kodam XVIII/Kasuari adalah penyiapan Kodim baru, pembinaan rekrutmen Prajurit Putra Daerah dan melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan elemen masyarakat untuk mewujudkan stabilitas keamanan wilayah, sekaligus melaksanakan pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Demikian diungkapkan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P., M.Si. dihadapan 411 orang Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satuan Bawah Kendali Operasi (Satuan BKO) Teritorial Gelombang III TA 2020 di Wilayah Kodam XVIII/Kasuari, saat membuka acara pembekalan kepada mereka sebelum masuk ke daerah penugasan di berbagai Kodim Persiapan jajaran Kodam XVIII/Kasuari yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat.

Pembekalan kepada para personel Satuan BKO Teritorial yang dibuka/dimulai pada Kamis (2/7/2020) di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat ini akan berlangsung selama dua minggu di tempat yang sama.

Adapun secara umum, ungkap Pangdam, tugas pokok personel Satuan BKO Teritorial ini adalah melaksanakan tugas kewilayahan atau Pembinaan Teritorial (Binter), membantu Pemda sesuai dengan amanat Undang-Undang TNI nomor 34 tahun 2004 dalam hal melaksanakan tugas berupa Operasi Militer Selain Perang (OMSP), dengan selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Dijelaskan Pangdam, kehadiran personel Satuan BKO Teritorial Gelombang III TA. 2020 di wilayah Kodam XVIII/Kasuari ini, merupakan kelanjutan dari kebijakan Kasad tentang percepatan pembangunan Kodam XVIII/Kasuari, yang dilatarbelakangi oleh terbatasnya personel dan Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) yaitu Kodim dan Koramil di wilayah Kodam XVIII/Kasuari, Provinsi Papua Barat.

ads

“Dihadapkan dengan kondisi wilayah yang sangat luas dan situasi keamanan yang masih rawan, sehingga dipandang perlu adanya pengembangan Satkowil berupa Kodim Persiapan di beberapa kabupaten baru, sebagai cikal bakal Kodim Organik di jajaran Kodam XVIII/Kasuari,” kata Mayjen Ali Hamdan Bogra.

Wagub Papua Barat

Usai dibuka dan penyampaian arahan Pangdam, dilanjutkan dengan pengarahan dari Pemerintah Papua Barat, yang disampaikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Papua Barat, Mohamad Lakotani, S.H., M.Si.

Dalam kesempatan ini, Wagub mengaku bangga dan terharu dengan kehadiran para Prajurit TNI AD yang datang untuk menjalankan tugas negara di Papua Barat, sekaligus siap menerima dengan tangan terbuka para personel Satuan BKO Teritorial Gelombang III tersebut.

“Saya bangga dan terharu dengan kehadiran saudara-saudara sekalian. Walaupun harus meninggalkan keluarga dan orang tua tetapi dengan semangat yang ada, tidak usah berkecil hati, karena kita semua masih satu bangsa, Bangsa Indonesia,” ujar Wagub Papua Barat.

“Saya juga ingin memastikan kepada saudara sekalian, bahwa tanah ini adalah wilayah teritorialmu, ini adalah negaramu dan yang kalian datangi itu nanti adalah saudara-saudara kalian juga, keluarga kalian juga. Jadi ajak mereka untuk diskusi, ajak ngomong, sapa mereka dan ada yang bisa dibantu, kita bantu mereka,” pesan Wagub Mohamad Lakotani.

“Kami senang, kami terima dengan tangan terbuka kedatangan sauadara-saudara sekalian, dimanapun saudara nanti ditempatkan. Yang jelas bahwa sekecil apapun yang diberikan yang dikerjakan, itu adalah kontribusi saudara untuk ikut membangun Bangsa dan Negara Indonesia tercinta kita ini. Posisikan saudara ditengah-tengah masyarakat, bangun komunikasi, bantu mereka pasti mereka akan hargai kalian dengan tulus,” tutup Putra Kaimana, Papua Barat ini.

Kapolda Papua Barat

Sementara itu, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing dalam pengarahannya kepada para personel Satuan BKO setelah Wagub Papua Barat mengatakan, bahwa suatu keberuntungan bagi personel Polri yang ada di lapangan dan menyambut baik kedatangan para Prajurit Satuan BKO, serta akan menjadi mitra bagi Polri.

“Melalui kesempatan ini sekilas saja saya berpesan kepada rekan-rekan seluruhnya, jadikan masyarakat Papua Barat ini sebagai mitra sejajar dengan kita dan itu yang paling penting. Jangan batasi mereka, jangan tahan mereka, jangan kungkung/pasung mereka dengan kebudayaannya! Orisinalitas kebudayaan mereka itu tidak bisa kita apa-apakan, harus dipertahankan, dan ini juga menjadi persoalan sekarang. Tapi jangan ubah orisinalitas kebudayaan mereka karena ketika kita berusaha untuk mengubah itu, akan menimbulkan suatu konflik yang akan terus berlangsung. Pendekatan kesejahteraan lebih penting dibandingkan pendekatan yang lain, dan terpenting juga adalah pendekatan pencegahan kriminalitas,” ucapnya.

“Kita juga sedang dituntut, baik Kodam Kasuari, Polda Papua Barat, Pemda setempat bersama stakeholder lainnya sedang bahu membahu, bekerja keras untuk percepatan penanganan Covid-19. Jadi bantu kita, bantu masyarakat untuk bisa keluar dari permasalahan sekarang ini,” tutup Brigjen Tornagogo.

Kasdam XVIII/Kasuari

Ada 6 Kodim yang nantinya akan kita resmikan, yaitu Kodim Manokwari Selatan (Mansel), Kodim Sorong Selatan (Sorsel), Kodim Tambrauw, Kodim Maybrat, dan 2 Kodim lainnya yang sementara ini masih dalam proses usulan, yaitu Kodim Pegunungan Arfak (Pegaf) dan Kodim Teluk Wondama.

Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen Ferry Zein mengatakan hal itu saat memberikan pengarahan berikutnya.

Mengingat bahwa Kodam Kasuari akan mengembangkan Kodim baru maka dibutuhkan personel tambahan untuk nantinya menjadi Kodim-Kodim organik. Sehubungan dengan itu, Pangdam lalu mengusulkan kepada Kasad untuk mengirim Satuan Penugasan BKO, salah satunya adalah yang ada saat ini (Satuan BKO Teritorial Gelombang III TA 2020).

“Kalian berada disini untuk membantu Kodam XVIII/Kasuari dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yang pertama dalam rangka pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan, serta melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter). Tugas Kodam lainnya adalah dalam rangka penyelenggaraan operasi pertahanan dan keamanan negara matra darat di wilayah Papua Barat, menjadi tugas Kodam sebagai Satuan Koops TNI di bawah komando langsung Panglima TNI langsung,” tambah Brigjen Ferry.

Danrem 181/PVT

Dalam kegiatan pembekalan hari pertama tersebut ditutup dengan pengarahan dari Danrem 181/PVT, Brigjen TNI Yulius Selvanus.

“Saya berharap dari 411 orang nanti ada yang mau bergabung dengan Kodam XVIII/Kasuari. Bukan hanya tugas sekarang saja namun dia mau untuk melanjutkan tugasnya di Kodam dengan menjadi organik. Selain itu juga diharapkan tidak melanggar selama melaksanakan tugas, dan profesional dalam menghadapi masyarakat,” ucap Danrem.

Para personel Satuan BKO Teritorial Kodam XVIII/Kasuari yang telah berada di Makodam tersebut, kata Brigjen Yulius akan diserahkan kepada Korem 181/PVT, dan nantinya akan disebar ke seluruh Kodim Persiapan dan Koramil-Koramil Persiapan di wilayah Kodam XVIII/Kasuari.

“Ada 57 Koramil persiapan. Disitu ada Satuan BKO juga 700 orang yang kita sudah sabar di seluruh Papua Barat ini. Untuk yang sekarang ini, mereka harus tahu betul pada saat dia di lapangan dia akan bertemu juga dengan satuan operasional atau Satgas Operasi Pamrahwan yang kita gelar di 18 titik. Jangan sampai nanti mereka tidak tahu pada saat dia di lapangan kalau ada pasukan sedang melakukan Binter juga di posnya masing-masing. Untuk itu, personel BKO yang baru ini harus tahu betul bahwa ada satuan sedang operasional disitu, yaitu Pamrahwan (Pengamanan Daerah Rawan),” kata Danrem yang berpangkat jenderal bintang satu ini.

“Kedua, ada namanya Satgas Pamputer (Pengamanan Pulau Terluar). Khusus bagi personel Satuan BKO yang mendapatkan daerah penugasan di Raja Ampat yakni di Pulau Fani, mereka harus tahu bahwa Kodam atau Korem juga melaksanakan tugas-tugas pengamanan pulau terluar,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa terdapat Satgas Teritorial yang dilakukan oleh lima Kodim organik Korem 181/PVT yang melaksanakan kegiatan-kegiatan teritorial. Personel Satuan BKO ini akan bersama-sama dengan Kodim yang definitif karena mereka tetap harus bersandar kepada Kodim-Kodim definitif tersebut.

“Itu yang perlu diketahui, sehingga saya selaku Danrem perlu kiranya memberikan pembekalan kepada mereka agar tidak ‘salah lirik’ saat di lapangan dan bisa bersinergi dengan Kodim organik atau Kodim lama, juga dengan Satgas yang sudah ada, seperti Satgas Pamrahwan, Pamputer, dan Satgas Teritorial,” kata Brigjen Yulius. (RED-MTN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!