- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Pasca perampokan Alfamart Kebonpolo di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Selasa pagi (6/8) kemarin, para karyawan mengaku syok dan trauma. Kendati demikian, pihak manajemen meminta para karyawan untuk tetap profesional dan meningkatkan kewaspadaan.

Salah satu karyawati minimarket, Putri Dini (21) mengatakan, perampokan baru kali pertama terjadi. Meski tidak mengalami peristiwa langsung, dirinya tetap merasakan trauma.

“Saya belum pernah jaga malam. Selalu jaga shift pagi. Tapi tetap saja ada rasa ketakutan,” terang Putri, yang belum genap satu tahun bekerja di minimarket tersebut.

Warga Tuguran, Magelang Utara itu menyebutkan, shift malam memang di peruntukkan bagi karyawan pria. Dari sembilan karyawan, mereka dibagi dalam tiga shift. Yakni pukul 07.00-15.00 WIB, 15.00-22.00 WIB dan 22.00-07.00 WIB.

“Minimarket buka 24 jam. Setiap shift dijaga dua orang karyawan,” ucapnya, Rabu (7/8).

ads

Rekan jaga Putri, Annisa Syafi’iyah (22) mengaku, pasca peristiwa perampokan, manajemen meminta seluruh karyawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Ironisnya, kewaspadaan tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan dasar membela diri atau fasilitas alarm darurat.

“Kami belum pernah di bekali teknik bela diri. Jadi agak bingung juga bila kejahatan terjadi pada kami,” keluh Annisa.

Manajemen hanya mengandalkan sedikitnya depalan unit kamera CCTV. Lima kamera di area dalam dan masing-masing satu kamera di gudang, ruang kantor dan halaman parkir.

“Kemarin pihak Kepolisian juga sudah mengambil rekaman CCTV. Dua (2) kasir juga dimintai keterangan di Kantor Polisi. Kami juga sudah dipanggil pihak manajemen Semarang. Semoga pelaku segera terungkap,” harap kedua karyawati. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!