- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pembayaran uang ganti rugi (UGR) terhadap lahan milik warga yang terdampak megaproyek Bendungan Bener baru sebanyak 30 persen. Hingga saat ini, masih ada sekitar 2.000 lebih bidang yang belum diapraisal dan dibayar.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Masyarakat Terdampak Bendungan Bener (Masterbend), Eko Siswoyo, saat dikonfirmasi sejumlah media Minggu (9/5) sore.

“Dari keseluruhan bidang tanah, baru sekitar 30 persen yang terbayarkan. Jadi tdk sesuai dengan apa yang didengungkan di atas sana bahwa pembayaran UGR ini sudah hampir selesai,” kata Eko didampingi Anggota DPRD selaku pendamping warga, R Muhammad Abdullah, dan Rohman.

Eko menyebut, berdasarkan hasil dari penyaluran aspiran Masterbend di Kantor BPN Purworejo beberapa hari lalu, pembayaran uang ganti rugi (UGR) kepada pemilik 243 bidang tanah akan dilakukan pada Senin (10/5) besok.

“Besok di Kantor PP di Dukuh Krandon Desa Karangsari penerimaan UGR dari 243 bidang dari Desa Laris, Kemiri, Guntur, Bener, dan Kedung Loteng. Khusus Kedung Loteng hari Selasanya, ada 40 bidang,” sebutnya.

Kepada media, Eko berharap agar turut dapat mengawal perjuangan masyarakat bawah. Setidaknya, turut memberitakan informasi-informasi sesuai fakta yang terjadi.

ads

“Jadi kami mohon dukungan dari temen-teman media,” tandasnya.

Sementara itu, Abdullah mengungkapkan bahwa perjuangan Masterbend ke depan makin berat mengingat gerakan anggota terbelah. Jumlahnya tidak lagi sebanyak dulu karena sebagian warga sudah menerima ganti rugi.

“Manusiawi ya karena warga yang sudah mendapat ganti rugi ini belum tentu bisa seperti dulu untuk bersama-sama memperjuangkan haknya. Namun, kalau untuk warga yang punya kesadaran tinggi mungkin masih mau.,” ungkapnya.

Menurut Abdullah, lambannya perses pembayaran UGR disinyalir karena ada pihak-pihak yang berkepentingan. Karena itu, kompaknya perjuangan Masterbend selama ini disinyalir membuat pihak-pihak tersebut tidak nyaman.

“Disinyalir ada upaya mengerdilkan Masterbend melalui berbagai upaya. Karena memang kalau masyarakat itu kompak, dalam tanda petik kelompok-kelompok yang mengambil keuntungan sesaat itu kan jadi terganggu,” terangnya.

Meski demikian, Abdullah tidak menyebutkan secara rinci pihak-pihak tersebut. Abdullah hanya berharap kepada pihak-pihak terkait dapat lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan peribadi atau kelompok tertentu.

“Saya juga terima kasih kepada teman-teman media yang selama ini turut membantu perjuangan Masterbend. Harapannya dapat terus memberitakan sesuai fakta,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!