Pemkab Kendal Jawab Keluhan Wali Santri Dengan Menyiapkan 10 Ribu Rapid Test Gratis

0
465
- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Pemkab Kendal jawab keluhan para orang tua dan wali santri yang sebelumnya merasa terbebani karena harus membayar biaya rapid test sebagai persyaratan bagi putra-putrinya kembali ke pesantren dengan menyatakan siap memfasilitasi rapid test secara gratis untuk para santri.

Selaku ketua Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kabupaten Kendal, dr Mirna Annisa yang juga menjabat sebagai Bupati Kendal menyatakan telah memerintahkan tim gugus tugas percepatan covid-19 untuk memfasilitasi para santri mendapatkan surat keterangan sehat dengan dilengkapi hasil rapid test.

Hal itu menjawab keluhan orang tua santri yang merasa terbebani jika harus melakukan rapid test secara mandiri. Juga desakan dari DPRD Kendal agar Pemkab Kendal memfasilitasi rapid test untuk para santri.

“Kita sudah meminta kepada tim gugus agar memfasilitasi santri untuk mendapatkan surat keterangan sehat dengan rapid tes secara gratis. Kita akan siapkan 10 ribu rapid tes untuk santri agar mudah mendapatkan surat keterangan tersebut,” tutur Mirna, sebagaimana dilansir dari pernyataannya kepada media, Kamis (11/6/2020) sore.

ads

Untuk memudahkan para santri mendapatkan layanan tersebut, imbuh Mirna, pihaknya akan menyiapkan posko khusus di Rumah Sakit Daruray Covid-19 atau di lokasi lain. Sementara ini masih dibahas sambil menunggu kesiapan dari Dinas Kesehatan.

Sebelumnya secara terpisah, Ketua DPRD Kendal, H Muhammad Makmun, kembali mendesak agar tim gugus tugas memfasilitasi kebutuhan para santri yang akan kembali ke pesantren. Pernyataan ini disampaikan usai dirinya memimpin rapat paripurna DPRD Kendal terkait penyampaian nota keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2019, Kamis (11/6) pagi.

Pernyataan itu menanggapi informasi yang masih simpang siur soal kesanggupan pihak Pemkab Kendal, dalam hal ini tim gugus tugas, untuk memfasilitasi rapid test bagi para santri. “Sesuai yang telah kami sampaikan dalam rapat tim Banggar yang juga dihadiri Sekda dan TAPD minggu lalu, sekali lagi kami sampaikan agar kesanggupan yang sudah disampaikan dapat dilaksanakan,” tegasnya.

Makmun yang juga menjabat sebagai ketua DPC PKB Kendal itu mengaku sebelumnya telah meminta agar anggaran penanganan Covid-19 dimaksimalkan untuk upaya penanggulangan. Diantaranya dengan memfasilitasi rapid test gratis bagi para santri yang akan kembali ke pesantren. Hal itu dia sampaikan dalam rapat badan anggaran yang juga dihadiri oleh Sekda dan TAPD minggu lalu.

Diberitakan, karena belum adanya kejelasan dari pihak berwenang, sejumlah wali santri mengaku telah mengurus rapid test dengan biaya sendiri. Konsekuensinya, bagi yang tidak mampu, para santri terancam tidak bisa kembali ke pesantren.

“Saya sudah coba cari informasi, biaya rapid test kisaran Rp 300-400 ribu. Bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, jumlah ini tidak sedikit. Belum lagi untuk keperluan lain. Kalau tidak punya dana, kemungkinan santri tidak bisa balik ke pondok,” aku Munifah, orang tua santri asal Kebonharjo, Patebon.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!