Pemotongan Bantuan BLT DD Rp 200 ribu, Kades Rejosari: itu Basi dan Sudah Lama, Saya Cuek Saja

0
1314
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Desa Rejosari Kecamatan Ngampel sempat menjadi perbincangan lantaran ada beberapa media online yang mengungkap pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) bagi warga yang terdampak covid-19 sebesar Rp 200 ribu.

Terkait ramainya suara miring atas pemberitaan tersebut, Kepala Desa (Kades) Rejosari Komarudin Abas mengaku tidak peduli dengan kasus tersebut.

“Saya cuek saja. Lah wong itu sudah lama dan saya tidak melakukan kesalahan,” kata Komarudin di kantornya, selasa (7/7/2020).

Sebagai Kades, dia mengaku menyayangkan pemberitaan pemotongan BLT DD yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya.

Dengan nada kesal Komarudin juga menandaskan, jika yang memberitakan itu LSM atau apa, diharapkan datang langsung menemuinya.

ads

“Kita ini sudah susah-susah mikirin BLT ditambah kerjaan yang tidak kunjung selesai masih dikayak gitukan. Mau minta uang? Ngomong minta uang tidak apa-apa,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu dia menuturkan, jika di Desa Rejosari ada 137 warga yang menerima BLT DD. Pemotongan BLT DD Rp 200 ribu terjadi di RT 1 RW 3 Rejosari.

Di RT itu, lanjut Komarudin ada 21 warga yang menerima BLT DD. Berhubung banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan, beberapa warga penerima BLT DD berinisiatif memotong bantuan yang diterima untuk dibagikan kepada warga yang tidak menerima. Setelah uang terkumpul, masing-masing warga yang tidak menerima bantuan diberi Rp 70 ribu.

Dijelaskan, setelah tahu bahwa pemotongan itu melanggar aturan, warga yang berinisiatif melakukan pemotongan ketakutan, kemudian mengembalikannya lagi.

“Kalau kejadiannya seperti ini, terus salahnya dimana coba,” tanya Komarudin.

Ketua BPD Rejosari Muh Sunari mengatakan, BLT DD tahap pertama tersebut telah disalurkan desa menjelang lebaran Idul Fitri.

Menyikapi suara miring tentang pemotongan BLT DD tersebut, ia menjelaskan, dari 21 warga penerima BLT DD hanya 17 penerima saja yang dipotong untuk dibagikan kepada warga yang tidak menerima bantuan.

“Itupun uangnya juga sudah dikembalikan,” katanya.

Sementara itu, ditempat yang sama Ketua PPID Kendal Khumaedi mengaatakan, setelah ramai terdengar kabar pemotongan BLT DD, dirinya lantas melakukan investigasi ke lapangan.

“Setelah saya investigasi, semua clear tidak ada pelanggaran karena hal itu dilakukan atas inisiatif warga yang mendapatkan bantuan kepada yang tidak mendapatkan bantuan,” ucapnya.

Dia berharap kejadian ini tidak dibesar-besarkan. Pasalnya, kejadian seperti ini menurutnya merupakan sebuah bentuk kegotongroyongan dari warga yang mendapatkan bantuan kepada warga yang tidak mendapatkan.

“Empati warga seperti ini, saya rasa juga sah-sah saja sebagai bentuk jiwa kegotongroyongan masyarakat,” pungkasnya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!