- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Penyerahan BLT DD tahap satu susulan bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Kedungpoh Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, berlangsung tertib. Sedikitnya 38 kepala keluarga terdaftar sebagai penerima bantuan tersebut.

Kepala Desa Kedungpoh Kecamatan Loano, M Nurcholik mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan di balai desa setempat, sore hari ini (19/06/2020) merupakan tindak lanjut dari program pemberikan bantuan langsung tunai yang bersumber dari anggaran dana desa.

Pada kesempatan tersebut, M Nurcholik mewanti-wanti warganya supaya tidak memberikan uang kepada siapapun, dengan dalih potongan bantuan untuk pemerataan.

“Saya pesan kepada bapak ibu, apabila ada orang yang meminta uang dengan alasan memotong BLT DD untuk alasan pemerataan, jangan mau nggeh?,” katanya.

ads

Menurut Nurcholik, hal tersebut perlu ditegaskan kepada masyarakat supaya tidak berujung masalah. Seperti yang terjadi beberapa desa lain di Kabupaten Purworejo. Ia menegaskan, sesuai regulasi, BLT DD tidak boleh dipotong dengan alasan apapun.

“Kecuali warga penerima BLT DD dengan sukarela menyumbangkan sebagian uangnya, itu tidak apa-apa, yang penting kami sudah memberikan (BLT DD) utuh, yakni Rp 600 ribu perorang. Kami juga sudah mengintruksikan kepada seluruh perangkat desa supaya tidak melakukan tindakan yang menyalahi aturan, seperti halnya memotong BLT DD,” katanya.

M Nurcholik mengatakan, penyerahan BLT DD kali ini merupakan bantuan tahap satu susulan. Awalnya, Desa Kedungpoh hanya mendapatkan kuota sebanyak 25 kepala keluarga. Dikarenakan masih banyak yang membutuhkan, pihaknya mengajukan kuota tambahan sebanyak 38 KK.

Sariman (35), penerima BLT DD, mengaku bantuan tersebut sangat membantu beban hidupnya, terutama dimasa pandemi Covid-19. Ia juga mengaku telah memahami pesan dari kepala desa untuk tidak memberikan uang BLT DD kepada siapapun apabila ada yang meminta dengan alasan pemotongan bantuan untuk alasan pemerataan.

“Alhamdulillah dapat bantuan Rp 600 ribu dari desa. Katanya diberikan tiga kali selama tiga bulan. Tadi pak kades pesen jangan mau dipotong gitu, supaya jangan mau kalau ada yang mau motong,” kata warga Dusun Wonolaris RT 1 RW 6 Desa Kedungpoh, tersebut. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!