- iklan atas berita -

 

Metro Times (Semarang) Aliansi Pemuda Bugel (APB) menilai ada kejanggalan terkait pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3, yang dilakukan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) yang terletak di Desa Sengin, Bugel, Mayong, Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

Ketua APB, Solekhan, menyatakan, pabrik pembuatan komponen otomotif di Jepara tersebut, dalam mengelola limbah kabel jelas tak sesuai ketentuan karena hanya membakarnya. Bahkan atas masalah tersebut, pihaknya bersama warga desa setempat telah memprotes dan melakukan unjuk rasa.

Permasalahan tersebut juga diakuinya, telah diadukan ke pihak berwajib dan kini dalam penanganan aparat hukum kepolisian.Pihaknya sendiri mengaku menemukan kejanggalan dalam pengelolaan limbah sejak 2 tahun terakhir. Dijelaskannya, pengelolaan limbah diadakan lewat lelang oleh PT Emas Mangkubumi Utama Sejahtera, selaku pengelola kawasan PT SAMI. Sejak 2015 sampai akhir 2016, pengelolaan dikerjakan CV Putera Jepara.

ads

“Tapi sejak 2016 dikelola Mulyono, orang Demak tanpa bendera perusahaan. Kami menduga pengelolaan Mulyono tidak berizin dan hanya pinjam bendera PT Lut Putera Solder di Tegal. Harusnya limbah dikelola pihak perusahaan berizin. Ada tempat khusus tersendiri,” kata Solekhan, dalam keterangan pers-nya di Semarang, Selasa (25/12) kemarin.

Dikatakannya, dari penelusuran yang dilakukannya bersama warga, limbah diketahui dibawa ke daerah Wonosalam, tepatnya di belakang Polres Demak dan dibakar disana. Atas permasalahan itu, pihaknya pernah mengadukan ke polisi dan pernah diklarifikasi ke Ditreskrimsus Polda Jateng.

Atas permasalahan tersebut, pihaknya mengaku kecewa, karena seharusnya pengelolaan limbah diberikan ke warga sekitar. Kekecewaan tersebut juga telah diluapkan, dengan mengelar aksi sekitar 4 kali pada April dan Agustus lalu, namun belum ada tanggapan yang memuaskan hingga saat ini.

“Kami punya bukti foto dan video serta rekaman pegawai, bahwa limbah kabel itu dibakar di lahan kosong.,” tandasnya.

Terkait permasalahan tersebut, sejumlah perusahaan yang disebut oleh Solekhan, belum bisa dikonfirmasi oleh awak media, termasuk perwakilan PT SAMI, Sigit,saat dihubungi tak bersedia mengangkat teleponnya.(Jk/Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!