METROTIMES, JAKARTA – Pengamat politik dan hukum dari Univesitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam menilai, pertemuan antara Ketua umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPR Puan Maharani sebagai silaturahmi biasa.
Menurutnya, pertemuan tersebut tidak lebih dari “kongko-kongko” semata untuk untuk membicarakan masa depan bangsa.
Namun, Saiful Anam menilai, pertemuan antara AHY dan Puan tersebut tidak dapat “mencairkan” suana batin antara Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Makanya hanya dengan Puan, kalau dengan Mega sulit saya kira.
“AHY memang harus bersilaturahmi kemana-mana termasuk ke Puan Maharani. Dia harus menunjukkan jatidirinya bahwa dialah sebagai pewaris SBY di partai Demokrat,” jelas Saiful Anam Jumat 7 Agustus 2020.
Dirinya menambahkan, sebagai pewaris “tunggal” di partai Demokrat AHY memang harus menjalin silaturahmi ke banyak kalangan. Dengan begitu, lanjut Saiful Anam, pamor AHY yang selama ini dianggap masih dibilang bau kencur oleh banyak pihak didunia politik akan sirna.
“Perlahan-lahan rasa canggung AHY di dunia politik akan hilang. Namun, saya melihat pamor dan keluwesan dalam berpolitik AHY masih dibawah Puan Maharani,” pungkas Saiful Anam.
Diketahui, AHY pada Kamis 6 Agustus 2020 menggelar petermuan dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Selepas itu, AHY menggelar pertemuan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani di komplek parlemen Senayan, Jakarta Pusat. (WIT/HP)