Peserta Minta Hasil Tes Perangkat Desa di Ngampel Ditinjau Ulang

0
1016
Peserta seleksi perangkat desa usai beraudiensi dengan Forkopimcam Ngampel
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Peserta seleksi perangkat desa di kecamatan Ngampel meminta panitia tidak menetapkan hasil seleksi, sebelum ada klarifikasi atas berbagai kejanggalan dalam tes yang dilaksanakan pekan lalu.

Permintaan untuk meninjau ulang hasil tes berbasis komputer (CAT) yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang, disampaikan dalam pernyataan tertulis para peserta yang telah dikirimkan ke panitia di masing-masing desa dan Camat Ngampel.

Surat tertanggal 15 Februari 2021 tersebut berisi pernyataan dan testimoni dari para peserta. Berdasarkan sejumlah kejanggalan yang dialami para peserta, mereka meminta panitia memberikan penjelasan terkait CAT yang dilaksanakan oleh STIE Semarang selaku pihak ketiga yang ditunjuk.

“Selain mengklarifikasi berbagai dugaan adanya pengondisian hasil tes, kami juga minta panitia hadirkan pihak STIE untuk memberikan penjelasan teknis terkait pelaksanaan CAT yang kami temukan banyak kejanggalan,” ungkap salah satu peserta, In’am.

Sebagaimana dilampirkan dalam surat pernyataan, sejumlah kejanggalan yang ditemukan para peserta mulai dari nilai yang berubah, materi soal tidak sesuai ketentuan, hingga ID peserta yang telah disiapkan sebelum tes dilaksanakan.

ads

“Belum lagi, yang sangat aneh, hasil CAT bisa sama dengan nama yang sudah beredar sebelumnya. Bahkan sebelum tes dilakukan, ada yang mengunggah di media sosial nama-nama yang nantinya akan lolos tes,” lanjutnya.

Untuk mengungkap dugaan tersebut, pihaknya meminta STIE membuka server CAT. Dengan membuka server, imbuhnya, akan dapat dilacak rekam digital setiap peserta dalam mengerjakan soal tes.

Peserta lain berinisial AR menambahkan, dugaan adanya permainan dalam seleksi perangkat desa dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan desa. Menurutnya panitia harus bisa memberikan penjelasan dengan data dan bukti yang bisa dipercaya.

“Kalau ini dibiarkan justru yang dirugikan Pemdes bersangkutan, karena dari rekrutmennya saja diduga sudah bermasalah. Panitia harus bisa berikan klarifikasi dengan data yang bisa dipercaya,” terangnya.

Diberitakan, sebanyak empat desa di kecamatan Ngampel menggelar tes seleksi perangkat desa dengan sistem CAT pada Rabu (10/2/2021). Sebagai pelaksana, panitia di masing-masing desa menunjuk pihak ketiga. Tiga desa yakni Kebonagung, Dempelrejo dan Winong menunjuk STIE Semarang. Satu desa, Banyuurip menggandeng Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai pelaksana CAT.

Jika tes yang dilaksanakan STIE menuai komplain, LPMP nyaris bebas dari suara miring. Dari rekam jejak pelaksanaan tes perangkat desa di Kendal, komplain terhadap hasil tes STIE hampir selalu muncul setiap tahun sejak lembaga ini ditunjuk sebagai pelaksana mulai tahun 2018. Bahkan sebelum tes kembali dilaksanakan di Ngampel, sejumlah peserta dan warga yang pernah ikut tes telah memberikan catatan khusus kepada STIE.

“Soal penunjukan pihak ketiga, wewenangnya ada pada desa. Kecuali desa meminta untuk difasilitasi seperti tahun 2017, kami menggandeng LPMP untuk melaksanakan tes seleksi perangkat desa dengan sistem CAT untuk pertama kali,” terang Wahyu Hidayat, Ketua Dispermades, saat menghadiri audiensi dengan DPRD beberapa waktu lalu.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!