Pilwakot Paslon Tunggal, Ketua LCKI Kota Semarang Minta KPU Tekan Angka Golput

0
545
- iklan atas berita -

Metro Times Semarang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Kota Semarang tahun 2020, pasangan calon Kepala Daerah hanya bertarung melawan kotak kosong menjadi sorotan Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Semarang, Doni Sahroni.

Menurut Doni, paslon hanya melawan kotak kosong membuat terbatasnya pilihan masyarakat, pasalnya, masyarakat tidak mempunyai pilihan lain sebagai perbandingan.

“Paslon tunggal dalam melawan kotak kosong bukan merupakan pilihan yang terbaik dalam membangun proses demokrasi, bahkan menjadi preseden buruk untuk demokrasi karena membuat masyarakat hanya punya pilihan yang terbatas,” kata Doni, senin (12/10/2020).

Lawan kotak kosong, lanjutnya, bisa berdampak pada tingginya angka golput di pesta demokrasi lima tahunan ini. “Ini merupakan pekerjaan berat bagi KPU untuk terus melakukan sosialisasi agar bisa menekan angka golput di pilkada nanti,” ujarnya.

Meski menjadi sebuah pekerjaan berat, Doni meminta kepada KPU yang telah memiliki anggaran besar dalam menggelar hajat lima tahunan, untuk tidak pernah bosan dan lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mau berpartisipasi dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

ads

Dalam pelaksanaan sosialisasi, kata Doni, keberimbangan sosialisasi sangat penting untuk dilakukan KPU. Tidak hanya mensosialisasikan paslon saja, karena kotak kosong juga memiliki hak yang sama untuk disosialisasikan kepada masyarakat.

Tak hanya KPU, Doni juga menuturkan bahwa, partai-partai politik juga memiliki tanggungjawab moral untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar bisa menekan angka golput di Pilwakot Semarang.

Dirinya juga menilai, munculnya paslon tunggal di Pilwakot Semarang merupakan sebuah refleksi dari kegagalan partai politik dalam melakukan kaderisasi politik untuk melahirkan calon alternatif yang bisa menjadi pemimpin bangsa.

“Paslon tunggal sejatinya sebuah kemunduran dalam proses kaderisasi,” ungkapnya.

Diperkirakan, paslon tunggal bisa menyebabkan tingginya angka golput di Pilwakot Semarang, yang hanya diikuti paslon tunggal jika tidak dibarengi dengan sebuah konsep untuk menekannya.

Selaku Ketua LCKI Semarang, Doni menegaskan kesiapan LCKI Kota Semarang untuk bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk menekan tingginya angka golput di Pilwalkot Semarang dengan konsep yang telah dipersiapkan.

Namun dia tetap berharap Pilwakot Semarang, tanggal 9 Desember 2020 mendatang bisa berjalan lancar dan tingkat partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS tinggi.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!