Metro Times (Magelang) Tahun 2030, Indonesia di prediksi akan mengalami era bonus demografi. Sebuah babak baru yang sangat menentukan, karena jumlah penduduk yang berada pada usia produktif lebih banyak di bandingkan dengan penduduk yang tidak produktif.
Demikian kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof.Dr. Muhajir Effendy saat Upacara Penutupan Gelombang I dan Pembukaan Gelombang II Ekspedisi Bakti Pemuda PMK tahun 2019, di lapangan Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang, Kamis (21/11/2019).
“Sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, SDM yang terampil dan siap bersaing dalam menghadapi tantangan ke depan harus dipersiapkan dengan matang mulai dari sekarang,” terangnya.
Melalui program Kementerian dan Lembaga dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja di masyarakat, lanjutnya, pemerintah fokus pada penyiapan SDM melalui dukungan tenaga-tenaga pendamping seperti tenaga pendamping desa, tenaga pendamping program keluarga harapan, tenaga siaga bencana dan sebagainya untuk membantu membangun di tingkat desa.
“Pembangunan tersebut membutuhkan generasi muda yang potensial, produktif, dan kreatif,” tambahnya.
Program Ekspedisi Bakti Pemuda PMK yang diikuti oleh 2.000 peserta dari 8 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah merupakan salah satu tindakan nyata pemerintah dalam meningkatkan kapasitas pemuda sebagai penggerak pembangunan di daerah.
“Kegiatan ini juga merupakan tindakan nyata pemerintah untuk membangun Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Pemuda saat ini harus lebih peka dan lebih adaptif menghadapi tantangan dan peluang dalam merespon perubahan,” jelasnya.
Ekspedisi Bakti Pemuda Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Untuk NKRI tahun 2019 Gelombang 1 yang dilaksanakan 5 hari dari tanggal 16 s/d 21 November 2019, di bagi menjadi 2 tempat, yakni 600 orang peserta di Dodik Bela Negara Rindam IV/Diponegoro, sedangkan 400 orang lainnya bertempat di Secaba Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang. (Rif)
