Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo H Agus Bastian SE MM meresmikan pintu gerbang Obyek Wisata Puncak Khayangan Sigendol Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020).
Peresmian gerbang masuk menuju tempat wisata yang terkenal dengan Puncak Khayangan ini menandakan dibukanya kembali wisata alam dan wisata buatan yang sempat tutup akibat pandemi Covid-19.
Di Puncak Khayangan yang berada di bukit desa Giyombong dengan ketinggian sekitar 1000 mpdl ini para pengunjung dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit. Ada beberapa spot foto yang dirancang unik dan cukup populer seperti tebing matahari, prau jomblang anom dan siti inggil puncak khayangan.
Kehadiran Bupati di Kecamatan Bruno yang utama untuk mensosialisasikan masa transisi dari masa tanggap darurat ke masa New Habit atau kebiasaan baru. Selain itu untuk memastikan sejumlah sarana dan prasarana pariwisata yang sudah dikembangkan di Kecamatan Bruno dapat dibuka agar roda perekonomian dari sektor wisata bisa berjalan.
Beberapa wisata alam dan wisata buatan lainnya di Kecamatan Bruno juga siap untuk dioperasikan kembali. Tentunya dengan menyiapkan sarana dan prasarana serta menerapkan protokol kesehatan bagi petugas dan pengunjung.
Pada tahun lalu, beberapa Pokdarwis di Kabupaten Purworejo menerima hibah pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Salah satunya Pokdarwis Cipta Pesona yang mengelola Puncak Khayangan Sigendol menerima bantuan Rp 100 juta. Bantuan digunakan untuk peningkatan paving jalan, pelebaran parkir, pembangunan MCK dan pagar pengaman.
Pemkab Purworejo memang terus mengembangkan sektor wisata di jalur strategis. Jalur srategis meliputi kawasan pusat kota, kawasan jalur lintas selatan, dan kawasan perbatasan dengan Kulonprogo dan Magelang di wilayah otorita Borobudur. Jalur alternatif Kutoarjo-Bruno dan sekitarnya memang menjadi kawasan penyangga destinasi wisata dijalur strategis.
Bupati yang sempat foto dibeberapa spot mengatakan jika Puncak Khayangan Sigendol merupakan salah satu unggulan pariwisata di Purworejo yang patut dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kedepan yang perlu diperbaiki adalah akses jalan masuk dan sejumlah fasilitas didalam kawasan wisata. Juga perlu ada warung yang cukup representatif dan guest house bagi pengunjung yang ingin menginap karena pemandangan disini sangat indah dan sejuk,” katanya.
Pada kunjungan itu Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Bruno untuk bersama-sama menjaga agar Bruno tetap menjadi kawasan hijau yang bebas dari Covid-19.
“Mari bersama kita jaga masyarakat Bruno tetap dalam kondisi sehat. Jaga Bruno yang hijau ini jangan sampai menjadi merah. Jika berubah menjadi merah, dapat menggangu perekonomian dan aktifitas masyarakat,” tuturnya.
Bupati juga sempat meninjau pembangunan Kantor Kecamatan Bruno. Pembangunan gedung kantor senilai 2.476.109.700 miliar ini ditargetkan akan selesai pada bulan September 2020. Dengan kondisi kantor yang semakin representatif, diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal. (dnl)